3 Peradaban Awal Eropa (Pulau Kreta, Yunani, Romawi)
Peradaban Awal Eropa
3 Peradaban Awal Eropa (Pulau Kreta, Yunani, Romawi) - Peradaban Eropa Kuno yang bersumber pada peradaban Yunani dan Romawi menjadi tiang utama perkembangan Eropa modern. Adapun dasar dari perkembangan peradaban Eropa Kuno dimulai dari perkembangan peradaban masyarakat di Pulau Kreta.
1. Peradaban Pulau Kreta
a. Letak Pulau Kreta
Letak Pulau Kreta di daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Letak Pulau Kreta sangat strategis sehingga menjadi pusat aktivitas di daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan daerah penghubung antara daerah-daerah pusat perdagangan di Pulau Sicilia, Pantai Levant, Bizantium, dan Yunani.
b. Sumber Berita Peradaban Pulau Kreta
Sumber berita mengenai sejarah peradaban Pulau Kreta diperoleh dari hal-hal berikut.
- Cerita-cerita rakyat Yunani yang lebih bersifat mitologi.
- Hasil-hasil pengalian arkeologi yang menemukan sisa-sisa bangunan kota kuno seperti ibu kota Knossos.
- Syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab lllyas dan Odysseus.
c. Penduduk
Pulau Kreta sekitar tahun 3000 SM sudah dihuni oleh keturunan bangsa Indo-Jerman. Dengan letak Pulau Kreta yang cukup strategis antara Asia-Eropa menyebabkan kegiatan perdagangan menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Masyarakat Pulau Kreta berdagang sampai ke Spanyol untuk mengambil perunggu dan perak untuk kemudian dijual ke Mesir. Mereka juga berdagang barang-barang lain yang laku di pasaran.
d. Kebudayaan
Pusat kebudayaan Pulau Kreta berada di kota Knossos dan Phaistos. Orang Pulau Kreta pada zaman kuno sekitar 3000-2000 SM telah membuat makam berbentuk bulat yang ditutup dengan hiasan-hiasan batu. Pada zaman tengah sekitar 2000-1600 SM kebudayaan Pulau Kreta mencapai tingkat tertinggi.
Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya bekas-bekas istana di Knossos dan di Phaistos yang telah tertata dengan baik. Bangunan gedung di Pulau Kreta pada umumnya terbuat dari batu bata dan ada yang bertingkat. Ibu kota kerajaan dan istana Knossos dibuat dalam bentuk labyrinth (rumah siput), yaitu bangunan yang berupa lorong berkelok-kelok sebagai pertahanan dari serangan musuh.
Barang-barang kerajinan dihias dengan lukisan dan warna yang mengagumkan. Barang-barang yang dibuat dari emas dihiasi dengan binatang-binatang yang hidup di laut. Usaha kerajinan tangan dan perundagian telah maju.
Masyarakat Kreta telah mengenal kepandaian mengecor dan menempa besi. Hal tersebut merupakan salah satu potensi kekuatan dari angkatan perang Kerajaan Pulau Kreta yang telah menggunakan alat-alat senjata dari besi.
Masyarakat Pulau Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut tulisan minos. Nama minos berasal dari nama seorang raja besar yaitu Raja Minos. Namun, tulisan minos sampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah Kerajaan Pulau Kreta belum dapat terungkap dengan jelas.
e. Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat Pulau Kreta bersifat politeisme dan memuja kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi sebagai pencipta malapetaka, tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah.
f. Akhir Kebudayaan Pulau Kreta
Pada abad ke-15 Kerajaan Pulau Kreta mengalami keruntuhan. Hal tersebut karena mundurnya perdagangan, lepasnya daerah-daerah koloni dan adanya bencana alam. Sekitar tahun 1250 SM bangsa Indo-Jerman datang dan menguasai Pulau Kreta. Bangsa Pulau Kreta terdesak dan meninggalkan Pulau Kreta dan menyebar ke daerah lain.
2. Peradaban Yunani
a. Letak Yunani
Yunani terletak di ujung tenggara Benua Eropa. Sebagian besar kepulauan yang terdapat di Laut lonia dan Laut Aegea masuk wilayah Yunani. Di utara berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di daratan Eropa. Di sebelah timur, Yunani dikelilingi Laut Aegea, di sebelah selatan Laut Tengah dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai.
Tanah di Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya tidak subur. Karena tanahnya tidak subur, mendorong bangsa Yunani mencari daerah yang subur di luar Yunani. Daerah tersebut seperti Mesir, Palestina, dan Turki. Mereka yang pindah dari Yunani pada umumnya adalah para petani (colonus).
Kaum colonus ini tetap memelihara hubungan dengan Yunani sebagai negara asal (motherland). Karena letaknya antara Asia dan Eropa, kehidupan mereka dari perdagangan dan pelayaran.
b. Penduduk
Penduduk bangsa Yunani merupakan keturunan bangsa Indo-Jerman yang masuk ke wilayah itu sekitar tahun 1250 SM. Ada tiga golongan besar penduduk Yunani, Yaitu sebagai berikut :
- Bangsa lonia yang tinggal di Jazirah Attaoi dan sekitarnya dengan pusatnya di Athena.
- Bangsa Aeolia di bagian utara Yunani dengan pusatnya di Olymphia dan Delphi.
- Bangsa Doria di Jazirah Peloponesos dengan pusatnya di Sparta.
Ketiga suku bangsa tersebut dipercaya sebagai nenek moyang bangsa Yunani dan dianggap sebagai pengembangan kebudayaan Yunani asli yang disebut kebudayaan Hellenik.
c. Pemerintahan
Bangsa Yunani yang secara geografis terpisah oleh lautan telah melahirkan ide untuk mengembangkan pemerintahan yang berbentuk polis atau negara kota. Polis-polis tersebut, antara lain Athena, Sparta, Thebe, Corinthia, dan Argos. Polis yang dominan adalah Athena dan Sparta. Athena adalah penganut sistem demokrasi langsung, sedangkan Sparta menerapkan sistem militer.
1. Polis Sparta
Corak kehidupan Sparta digariskan oleh Lycurgus. Sistem pemerintah Sparta seperti yang digariskan Lycurgus bersifat aristokratis militeristik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Kepala pemerintahan dipegang dua orang raja yang memerintah secara turun-temurun, dan berkuasa mutlak terutama bila negara dalam keadaan bahaya.
- Selain sebagai penguasa angkatan perang, raja juga menjadi pimpinan keagamaan.
- Sparta adalah negara militer sehingga setiap anak laki-laki yang lahir telah dibiasakan untuk hidup keras dan kehidupannya telah diatur dan diawasi negara. Sparta mengenakan wajib militar bagi warganya sejak dewasa sampai dengan usia 60 tahun.
- Raja dibantu oleh dewan penasihat yang disebut dengan Dewan Geruseria yang terdiri dari kaum bangsawan.
- Untuk menyalurkan pendapat umum, dibentuk semacam parlemen yang anggotanya terdiri dari rakyat biasa yang disebut Dewan Ephor.
2. Athena
Tata pemerintahan Athena digariskan oleh Solon (549 SM). Kota Athena terletak di Semenanjung Atica. Penduduk Athena terdiri dari bangsawan, kaum Hellas, para pelaut, nelayan dan pedagang.
Sistem pemerintahan di Athena mengenal beberapa lembaga sebagai berikut :
- Archon yaitu pelaksana pemerintahan berjumlah sembilan orang.
- Areopagos yaitu dewan yang mengawasi pelaksanaan pemerintahan Archon, sekaligus merangkap sebagai Mahkamah Agung. Anggotanya adalah mantan para Archon.
- Boule semacam DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang memiliki tugas menetapkan Archon, meminta pertanggungjawaban Archon, dan menghukum Ardhon.
- Dalam bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh sepuluh orang ahli siasat perang yang menguasai Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Tata pemerintahan di Athena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Pemerintahan dipegang oleh tiga orang yang memiliki kekuasaan di bidangnya masing-masing. Mereka disebut dengan Archon.
- Untuk mengawasi jalanannya pemerintahan dibentuk Boule, yaitu dewan yang beranggotakan 400 orang dengan wewenang mengangkat Archon dan menghukum Archon yang bersalah.
- Terdapat dua badan peradilan, pertama Areopagos yang khusus menangani tindakan yang menyangkut jiwa manusia atau pengkhianatan bangsa. Kedua Heliara yang mengadili semua perkara perdata dan pidana, kecuali yang telah ditetapkan dan menjadi wewenang Areopagos.
- Diterapkan sistem octracisme untuk mencegah munculnya diktator dan tirani di Athena.
Athena mengalami kemajuan yang pesat dalam segala bidang dan menjadi cermin bagi seluruh Yunani. Kemajuan tersebut didukung oleh kuatnya kehidupan demokratis. Berikut kemajuan-kemajuan di Athena :
- Dalam bidang seni. Di Athena terdapat sebuah gedung teater yang memuat sekitar 30.000 orang. Di gedung ini dipertunjukkan karya-karya sandiwara dari Sophocles, Aeschylus, dan Aristophanes.
- Muncul filsuf-filsuf besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Ternyata kemajuan yang dicapai Athena ini menimbulkan rasa iri dari polis lainnya termasuk polis Sparta. Akhirnya timbul persaingan antara Sparta dan Athena yang memuncak dalam Perang Peloponesos (413-404 SM). Dalam pertempuran laut di Aegospotami, Sparta menang dan Athena menyerah sekaligus mengakhiri Perang Peloponesos. Yunani menjadi terpecah-pecah dan peradaban Yunani terancam runtuh.
d. Sistem Kepercayaan
Bangsa Yunani memercayai adanya dewa-dewi yang bertubuh seperti manusia, tetapi lebih indah, lebih besar, dan tidak dapat mati. Dewa-dewi ini memiliki sifat seperti manusia, mereka berkeluarga dan mempunyai keturunan. Di samping dewa-dewi juga terdapat para hero atau tokoh-tokoh setengah dewa yang meskipun sakti, bisa mati. Hero yang terkenal adalah Achiles dan Heracles (Hercules).
Dewa-dewi yang dipercayai di Yunani adalah dewa Zeus (dewa tertinggi yang menguasai langit), dewi Hera (permaisuri dewa Zeus), dewa Apolo (dewa matahari dan kesenian), dewa Harmes (dewa perniagaan), dewa Poseidon (dewa laut), dewa Pallas Athena (dewa keselamatan), dan dewi Aphrodite (dewi kecantikan).
Untuk menghormati dewa Zeus, setiap empat tahun sekali sejak tahun 776 SM diadakan pekan olahraga di Pegunungan Olymphus yang disebut Olimpiade. Cabang olahraga yang dilombakan adalah lari cepat, gulat, lempar cakram, dan lompat galah.
Untuk para pemenang akan memperoleh lambang kemenangan berupa daun Olyf yang penyerahannya dilakukan di Prytaneion. Pekan olahraga ini kemudian menjadi ilham penyelenggaraan pesta olahraga dunia, yaitu Olimpiade.
e. Peninggalan Kebudayaan Yunani
1) Seni Bangunan dan Seni Pahat
Karya seni bangunan dan seni pahat pada umumnya diciptakan sebagai tanda pengabdian terhadap dewa-dewa, seperti kuil dewa Zeus. Bangunan kuil ini disebut Altis. Pada masa kejayaan Yunani dibangun kuil dengan gaya Dorian, seperti Acropolis. Acropolis berarti kota tinggi sebab letaknya di daerah perbukitan yang bagian atasnya datar.
2) Seni Sastra
Pada umumnya hasil kesustraan ditulis untuk memuliakan para pahlawan yang telah gugur. Pengarang sastra yang terkenal adalah Homerus dengan hasil karyanya kitab lilyas dan kitab Odysseus. Kitab lilyas menceritakan peperangan antara Yunani melawan Troya yang berlangsung selama 51 hari, sedangkan kitab Odysseus mengisahkan perjalanan kembali tentara Yunani dari Perang Troya. Kedua kitab tersebut dapat disejajarkan dengan kitab Mahabharata dan Ramayana dari India.
3) Bidang Filsafat
Filsafat adalah pengetahuan yang bertujuan mencari kebenaran yang terakhir. Para filsuf Yunani dianggap sebagai konseptor yang meletakkan dasar-dasar alam pikiran filsafat Eropa (dunia Barat).
Filsafat Yunani memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini :
- Didasarkan pada metode berpikir logis, rasional, dan sistematis.
- Penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan gejala alam sampai pada hal yang sekecil-kecilnya.
- Filsafat memberikan hasil nyata untuk perkembangan ilmu alam dan ilmu sosial.
Para filsuf yang terkenal di Yunani adalah sebagai berikut ini :
- Socrates (469 - 399 SM), yang mengemukakan bahwa manusia berbeda dengan makhluk lain karena memiliki akal yang menentukan tingkah lakunya.
- Plato (427 - 346 SM) yang mengajarkan filsafat manusia dan alam.
- Aristoteles (384 - 322 SM), yang mengajarkan filsafat tentang Tuhan dan manusia.
4) Bidang Ilmu Pengetahuan
Bangsa Yunani merupakan peletak dasar ilmu pengetahuan dan banyak menghasilkan ilmuwan kenamaan. Ilmuwan-ilmuwan tersebut antara lain sebagai berikut :
- Herodotus (484 - 425 SM), seorang ahli sejarah dan mendapat sebutan sebagai Bapak Sejarah.
- Thucydides (460 - 393 SM), seorang ahli sejarah yang menulis tentang Perang Peloponesos sehingga dianggap sebagai pelopor penulisan sejarah modern.
- Phytagoras (750 - 500 SM), seorang ahli ilmu pasti yang terkenal dengan dalil yang terkenal menyebutnya bahwa dalam berfilsafat tentang angka. Salah satu dalil yang terkenal menyebutkan bahwa dalam segitiga siku-siku, jumlah kuadrat kedua sisinya sama dengan kuadrat sisi depan sudut siku-siku.
- Archimedes (287 - 212 SM), seorang ahli ilmu alam yang menemukan hukum Archimedes.
- Plato dan Aristoteles, mereka adalah ahli ilmu politik, pemerintahan dan filsafat.
- Hipokrates, dianggap sebagai pelopor alhi ilmu kedokteran. Dalam bukunya seperti Aphorismen dan Prognose telah disebutkan mengenai sebab-sebab timbulnya penyakit dan cara-cara mengobatinya. Salah satu warisan yang besar dari Hipokrates adalah sumpah yang diucapkan sebagai dokter. Sumpah tersebut menjadi dasar pegangan bagi para ahli kesehatan sampai sekarang.
f. Beberapa Faktor Pemersatu Bangsa Yunani
- Kegiatan Olimpiade untuk pemujaan dewa di Olymphus.
- Kebanggaan akan cerita Illyas dan Odysseus.
- Merasa satu keturunan, yaitu bangsa Hellas.
- Merasa satu tanah air, yaitu tanah Hellas atau Yunani.
- Kebiasaan mendatangi kuil penujuman atau ramalan di kota Delphi.
g. Keruntuhan Yunani
Beberapa faktor yang menyebabkan Yunani mengalami kemunduran dan keruntuhan adalah berikut ini :
- Adanya ajaran atau paham yang diberikan oleh para filsuf Yunani. Adanya pemikiran-pemikiran yang beraneka ragam tersebut menimbulkan kebimbangan dalam masyarakat terhadap norma-norma lama.
- Masing-masing partai dalam negara terlalu memikirkan paham dan kepentingannya sendiri, sehingga sering menimbulkan perbedaan paham yang sulit dipertemukan.
- Adanya perang antarnegara kota di Yunani, terutama Perang Peloponesos yang telah menghancurkan Athena sebagai negara utama Yunani.
3. Peradaban Romawi
a. Letak Romawi
Kerajaan Romawi terletak di Semenanjung Apenina atau daerah Ilatia sekarang. Ibu kota Romawi di Roma. Menurut cerita rakyat, kota Roma didirikan oleh Romus dan Romulus pada tahun 750 SM. Romus dan Romulus adalah putra dari Mars dan Rhea Silva keturunan Aeneas seorang pahlawan Troya yang berhasil melarikan diri ketika kota Troya dikalahkan pasukan Yunani.
b. Penduduk Romawi
Bangsa Romawi merupakan penduduk utama, mereka ini termasuk bangsa Indo-Jerman yang pada tahun 1000 SM masuk Semenanjung Apenina dari arah utara, sedangkan di bagian selatan semenanjung tersebut banyak, ditemukan kolonis yang berasal dari Phunesia dan Yunani. Kedua bangsa tersebut juga ditemukan bangsa kulit putih seperti bangsa Romawi. Percampuran bangsa-bangsa itulah yang kemudian menjadi warga Romawi.
c. Pemerintahan Romawi
Menurut sejarahnya, pemerintahan Romawi dapat dibagi menjadi tiga zaman yaitu sebagai berikut :
1) Zaman Kerajaan (750 - 510 SM)
Kerajaan Romawi berasal dari sebuah kota, yaitu kota Roma. Perkembangan pemerintahan dari kota Roma ini terus berlangsung hingga menjadi sebuah kerajaan dengan daerah kekuasaan hanya terbatas pada kota Roma dan sekitarnya.
Pemerintahan di zaman kerajaan ini diperintah oleh para raja. Raja yang meletakkan dasar-dasar agama Kerajaan Romawi adalah Pompilius. Raja yang menyusun cara-cara pemerintahan dan perundang-undangan adalah Servius Fullius. Raja didampingi oleh dewan penasehat (Comitia Curiata) yang terdiri dari kepala-kepala suku.
Bentuk pemerintahan kerajaan ini berlangsung cukup lama, tetapi hal tersebut tidak menjadikan Kerajaan Romawi menjadi sebuah kerajaan besar. Akhirnya muncul tokoh-tokoh dari kalangan bawah yang ingin mengembangkan dan memperluas wilayah Romawi. Tokoh-tokoh tersebut yang mengubah bentuk Kerajaan Romawi menjadi Republik Romawi.
2) Zaman Republik (510 - 31 SM)
Pada zaman Republik, struktur pemerintahan Romawi ini memiliki lima unsur, yaitu sebagai berikut :
- Kepala pemerintahan yang dijabat oleh dua orang konsul yang dipilih dari kaum bangsawan dengan masa jabatan dua tahun.
- Senat, bertugas sebagai dewan penasehat.
- Comitia Curiata, semacam parlemen yang terdiri dari wakil-wakil rakyat.
- Pontifex Maximus (Imam Agung), yaitu kepala agama.
- Tribune Plebis, semacam dewan daerah dan memiliki hak veto terhadap keputusan pemerintah pusat.
3) Zaman Kekaisaran Roma (31 - 476 M)
Senat Romawi mengangkat Octavianus sebagai kaisar pertama. Octavianus berhasil menjadi penguasa tunggal dan menjadi pemimpin tertinggi Roma. Octavianus diberi gelar Augustus (Yang Mulia) dan diakui pula sebagai imperator (panglima militer) dan sebagai Pontifex Maximus (kepala agama).
Pada masa kekaisaran Octavianus ini Romawi mengalami masa yang gemilang dan merupakan puncak kejayaan Romawi mengalami kemunduran setelah ibu kota dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istanbul) pada masa pemerintahan Kaisar Konstantin Agung (306 - 337 M). Sejak abad ke-4 M kekaisaran Romawi semakin mengalami kemunduran yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
- Beberapa kaisar Romawi tidak memimpin negara dengan baik.
- Pertahanan Romawi melemah.
- Pecahnya kekaisaran Romawi mejadi dua.
d. Kepercayaan
Pada waktu Kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakatnya masih animisme. Dalam kepercayaan ini mengenal adanya beberapa roh, yaitu sebagai berikut ini :
- Vesta (roh pengurus api tungku).
- Leres (roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga).
- Penates (roh penjaga lumbung).
Setelah peradaban Romawi mendapat pengaruh dari peradaban Yunani, kepercayaan bangsa Romawi menjadi politeisme. Dewa tertinggi adalah dewa Jupiter, dewa lainnya, yaitu dewa Mars (dewa perang), dewa Apolo (dewa kesenian), dewa Vulcanus (dewa api), dewa Neptunus (dewa laut) dan dewa Merkurius (dewa perdagangan).
Selain politeisme. masyarakat Romawi juga percaya dengan :
- Orakel Cybele, merupakan tulisan sandi kuno yang ditulis ke dalam sembilan kitab Cybele yang menjadi acuan nasehat dan keadaan darurat perang dan sebagainya.
- Pontifex Maximus, kaisar seabgai kepala agama, serta
- Perawan Vesta yang bertugas menjaga api suci Vesta dan sebagai dewi api yang merupakan lambang negara Romawi.
e. Kebudayaan
1) Bangunan
- Coloseum dan amphitheater, yaitu suatu bangunan yang berwuud, serta berbentuk seperti stadion dan dapat menampung puluhan ribu penonton. Pertunjukan di coloseum di antaranya Chairot, yaitu kereta perang yang ditarik oleh beberapa ekor kuda dan gladiator, yaitu perkelahian antara manusia dan manusia.
- Pantheon/panteon, rumah dewa orang-orang Romawi.
- Viaduct/viaduk dan aquaduct/akuaduk, berfungsi sebagai saluran air.
- Limes atau rangkaian benteng yang panjangnya hingga puluhan kilometer.
- Cirrus maximus, yaitu pertunjukan hiburan sirkus.
- Forum romamun, yaitu gedung pemerintahan.
- Cloaca maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang terpelihara dengan baik.
2) Kesusastraan
Hasil-hasil karya sastra yang terkenal adalah sebagai berikut :
- Virgilius dengan karyanya berjudul Aeneas.
- Ovidius dengan karyanya berjudul Metamorphose.
- Yulius Caesar dengan karyanya berjudul De Bello Gallico. Sampai sekarang buku ini menjadi penuntun utama dalam mempelajari bahasa Latin.
- Horatinus dengan karyanya berjudul Oda.
- Livius seorang sejarawan yang menulis buku berjudul Magnum Opus.
- Lucretuis, seorang filsuf dan penyair, yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc, karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi itu terdiri dari atom.
- Cicero ahli pidato dan memperoleh gelar ''Bapak Prosa Latin''.
- Quintilianus, seorang orator terkenal dan guru retorika yang karya utamanya berjudul Institutio Oratorio menjadi buku pelajaran buku pidato Latin.
3) Hukum
Bangsa Romawi adalah bangsa pertama yang berhasil menegakkan hukum. Hukum Romawi mengatur hubungan antara manusia dan haknya sebagai warga negara. Hukum dianggap sebagai karya cipta manusia, tetapi kedudukan hukum di atas kedudukan manusia. Sarjana hukum yang terkenal pada masa itu adalah Pampinianus dan Kaisar Theodosius. Pada zaman kekaisaran Romawi Timur, Kaisar Yustinianus berhasil mengodifikasikan hukum Roamwi, maka lahirlah Corpus luris atau Codex Yustianus.
4) Organisasi
Bangsa Romawi adalah organisator yang ulung. Hal ini terlihat jelas dalam hal-hal sebagai berikut :
- Tentara Romawi tersusun dengan rapi, baik mengenai hierarki, persenjataan, perbekalan, maupun asrama. Oleh karena itu, Romawi berhasil menakhlukkan daerah-daerah yang sangat luas serta dapat menjajahnya dalam waktu yang sangat lama.
- Bidang pemerintahan diatur dengan rapi dari pemerintahan pusat hingga ke daerah-daerah.
Baca juga artikel terkait di bawah ini : Pidato Presiden Soekarno di Majelis Umum PBB (30-9-1960)
Post a Comment for "3 Peradaban Awal Eropa (Pulau Kreta, Yunani, Romawi)"