Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Peradaban Awal Dunia

3 Peradaban Awal Dunia

3 Peradaban Awal Dunia - Kata peradaban berasal dari bahasa Latin, yaitu civitas yang artinya kota. Peradaban dalam bahasa Inggris diistilahkan civilization, dalam bahasa Belanda (beschaving), dalam bahasa Jerman (die zivilitation). Peradaban adalah tingkatan kebudayaan yang telah mencapai nilai yang tinggi atau luhur.

Dalam sejarah peradaban awal bangsa-bangsa di dunia, peradaban terbentuk umumnya karena dilatarbelakangi oleh faktor yang hampir sama. Faktor pertama karena letak geografis yang berada pada posisi yang strategis serta dekat dengan sumber air (sungai), faktor kedua karena ketersediaan lahan tanah yang subur bagi petani.

Peta Letak Geografis Peradaban Awal Dunia
Peta Letak Geografis Peradaban Awal Dunia


Ciri-ciri yang umumnya terdapat di suatu peradaban awal dunia dapat dilihat dari hal-hal berikut :
  • Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern. Kota tersebut memiliki beragam fasilitas yang tidak ditemukan di tempat lain.
  • Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan aturan-aturan.
  • Masyarakatnya terbagi dalam jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang jauh lebih kompleks.
  • Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang lebih maju, seperti bidang astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, keagamaan dan ilmu ukur.

1. Peradaban Awal Dunia Mesopotamia 

a. Letak Geografis

Daerah lembah Sungai Eufrat dan Tigris lebih dikenal dengan sebutan daerah Mesopotamia. Di antara Sungai Eufrat dan Tigris terbentuklah tanah bulan sabit yang makmur (The Fertile Crescent Moon). Daerah-daerah yang terletak di sepanjang aliran Sungai Eufrat dan Tigris merupakan daerah-daerah yang subur.

Di luar daerah subur itu terbentang daerah-daerah gurun antara lain Gurun Homad dan Gurun Nafud. Di sebelah timur aliran sungai terdapat Pegunungan Elbrus dan Pegunungan Kurdistan. Istilah Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani, yaitu mesos artinya tengah dan potamos artinya sungai. Peradaban ini pada awalnya dibangun oleh bangsa Sumer dan Semit. Peradaban Mesopotamia hidup dari sektor pertanian dengan sistem irigasinya yang sudah tertata rapi.

b. Penduduk dan Masyarakat Peradaban Awal Dunia

Daerah di sekitar Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk rumpun bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomadik. Mereka hidup dari berternak dan berdagang, tetapi setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dengan hasil pertanian. Kira-kira tahun 3000 SM, Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria. Orang-orang Mesopotomia lebih banyak bertempat tinggal di kota-kota besar dan juga di ibu kotanya yang bernama Uruk (Ur).

c. Pertanian dan Pengairan Peradaban Awal Dunia

Di Mesopotomia pada musim hujan (bulan Oktober sampai April) terjadi air bah dari kedua sungai itu (Eufrat dan Tigris). Salah satu masalah utama bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah bagaimana memanfaatkan banjir untuk pertanian. Caranya adalah dengan membuat sistem pengairan yang baik.

d. Aksara Peradaban Awal Dunia

Orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf paku tersebut antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang Hammurabi (Codex Hammurabi).

e. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sejak didiami bangsa Sumeria. 

Keunggulan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Bidang Ilmu Pengetahuan

Adanya perpustakaan tertua di dunia yang dibangun oleh pemerintah Assyria, Assurbanipal.

2. Kemampuan Mengolah Logam

Masyarakat Mesopotamia telah mampu membuat cermin, tongkat-tongkat, kapal dan perlengkapan senjata. Selain itu, masyarakat Mesopotamia juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta membuat perhiasan dari emas.

3. Bidang Arsitektur

Orang Sumeria membangun kotanya sesuai dengan tata aturan kota yang terencana. Umumnya bangunan terbuat dari batu bata tanah liat. Setiap bangunan yang didirikan menurut model yang dinamakan dengan zigurat.

f. Sistem Pemerintahan


Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Mesopotamia antara lain sebagai berikut.

1. Kerajaan Sumeria (3000 SM)

Bangsa Sumeria mendirikan kerajaan di dekat muara Sungai Eufrat pada tahun 3000 SM dengan ibu kota di Ur. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut patesi. Bangsa Sumeria telah mengenal huruf yang disebut hieroglyph/hieroglif (hurufnya berbentuk seperti paku).

Bangsa Sumeria mengenal banyak dewa. Dewa-dewa tersebut seperti dewa Anu atau Uruk (dewa langit), dewa Enlil atau dewa Hipper (dewa bumi), dan dewa Ea atau dewa Eridu (dewa air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah zigurat. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berakhir setelah pada tahun 2350 SM diserang bangsa Akkadia di bawah pimpinan Sargon. Bangsa Akkadia adalah rumpun bangsa Semit.

2. Kerajaan Akkadia (2300 SM)

Bangsa Akkadia termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir. Di bawah pimpinan Sargon, pasukan bangsa Akkadia berhasil menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan Kerajaan Sumeria. Dengan kemenangan tersebut bangsa Akkadia tidak lagi menjadi bangsa pengembara. Mereka mulai hidup menetap did aerah Mesopotamia.

3. Kerajaan Babylonia Lama (1850 SM)

Setelah berhasil menaklukkan bangsa Akkadia, bangsa Babylonia berkuasa di Mesopotamia. Bangsa Babylonia ini dikenal juga dengan bangsa Amorit. Raja yang terkenal pada era Babylonia adalah Raja Hammurabi yang berhasil membangun sebuah imperium. 

Raja Hammurabi sangat berjasa bagi peradaban manusia setelah berhasil menyusun Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi). Hukum ini menegaskan hukuman yang setimpal bagi pelanggaran hukum. Kepercayaan bangsa Babylonia adalah politeisme dengan dewa tertingginya bernama dewa Marduk atau Shamush. Namun, setelah Raja Hammurabi meninggal, Kerajaan Babylonia Lama yang besar dan maju itu mulai lemah akibat serangan dari bangsa Hitti dari arah barat (1900 SM).

4. Kerajaan Assyria (Assur)

Kerajaan Assyria terletak di tepi Sungai Tigris. Kerajaan Assyria bersifat militer, bangsa Assyria hidup dari peternakan dan peperangan. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, di antaranya Raja Sargon II, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal.

Bangsa Assyria telah menguasai ilmu astrologi (ilmu perbintangan) dan ilmu astronomi (ilmu tentang benda-benda angkasa). Bangsa Assyria juga sudah mengenal pembagian tahun menjadi 365 1/4 hari.

Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang Kerajaan Assyria dan pada tahun 612 SM, ibu kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria.

5. Kerajaan Babylonia (Baru) atau Chaldea

Setelah berhasil merebut bangsa Assyria pada tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah Raja Nabopalassar membangun kembali Kerajaan Babylonia (atau disebut juga dengan Babylonia Baru). Kerajaan Babylonia Baru terletak di tepi Sungai Eufrat dengan ibu kota Babylonia.

Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebukadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar. Kerajaan Babylonia Baru mencapai puncak kejayaan pada masa Nebukadnezar.

Berikut keberhasilan yang dicapai oleh Nebukadnezar :
  1. Mengalahkan bangsa Yahudi atau Israel dan bangsa di sekitarnya.
  2. Membuat jalan dan jembatan untuk memperlancar hubungan lalu lintas kota Babylonia.
  3. Membangun menara Babyl (Babylon) untuk keindahan kota dan mercusuar.
  4. Membuat taman gantung (taman yang dibangun di atas bukit).
  5. Membagi khatulistiwa yang mengelilingi bumi menjadi 360 derajat.
Kerajaan Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Persia pada tahun 539 SM.

6. Kerajaan Persia

Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia yang telah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Kerajaan Persia terletak di sebelah timur Sungai Tigris dengan ibu kotanya Persepolis. 

Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun, dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambyssses. Raja Cambysses berhasil mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia, bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir.

Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya. Kerajaan Persia mencapai masa kejayaan. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di kota Suza. Istilah di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut.

Keberhasilan yang dicapai Raja Darius adalah sebagai berikut ini :
  • Membuat jalan raya yang menghubungkan antara Persepolis dan daerah-daerah sekitar serta membangun pos-pos.
  • Wilayah kerajaan dibagi atas 20 ksatrapi yang masing-masing dikepalai oleh seorang wali negara yang disebut ksatrap.
  • Pemerintahannya bersifat desentralisasi dan diatur dengan adat lama sehingga tidak menimbulkan keguncangan.

g. Peninggalan Kebudayaan

1. Bangunan Kuil

Masyarakat Mesopotamia memuja di kuil-kuil para dewa. Kuil-kuil tersebut dibuat lebih tinggi dari tempat tinggal penduduk. Kuil pemujaan para dewa tersebut berbentuk zigurat.

2. Ilmu Hitung

Bangsa Sumeria telah mampu menghitung bahwa satu tahun terdiri dari 354 hari atau 360 hari. Selain itu, bangsa Sumeria juga menemukan bahwa lingkaran mempunyai 360 derajat. Adapun bangsa Mesopotamia telah menggunakan hitungan per enam puluhan, contohnya satu jam sama dengan enam puluh menit, satu menit sama dengan enam puluh detik.

3. Seni Bangunan

Kota Babylonia merupakan kota yang indah yang terletak di tepi Sungai Eufrat dan Tigris. Keindahan kota tersebut disebabkan oleh adanya sebuah jembatan yang besar dan merupakan jembatan tertua di dunia. Di beberapa tempat didirikan taman-taman yang indah dan bagus di atas bukit-bukit buatan. Taman tersebut dikenal dengan Taman Bergantung (The Hanging Garden).

h. Pengaruh Peradaban Mesopotamia

Walaupun peradaban Mesopotamia sudah runtuh ribuan tahun yang lalu, pengaruh peradaban Mesopotamia masih dapat dirasakan hingga saat ini. Dari hasil pemikiran bangsa Sumeria muncul beberapa peranti pokok peradaban. Berikut beberapa peranti pokok peradaban bangsa Sumeria yang masih berpengaruh terhadap dunia hingga saat ini.

  1. Sistem kalender atau penanggalan berdasarkan peredaran bulan. Dengan dasar penanggalan tersebut bangsa Sumeria dapat membagi waktu dalam setahun menjadi 12 bulan dan 1 bulan terdiri atas 30 hari.
  2. Sistem tulisan praktis yang mengantarkan manusia memasuki zaman sejarah.
  3. Perhitungan seksadesimal yang menjadi dasar hitungan per enam puluhan. Atas dasar hitungan tersebut bangsa Sumeria dapat membagi waktu menjadi 60 detik, 60 menit, 24 jam dan 12 bulan.
  4. Teknologi roda yang menjadi dasar pengembangan peralatan mekanik, seperti katrol, gerobak, kereta kuda, lokomotof, dan mobil.
  5. Codex hukum atau undang-undang tertulis yang dapat memberi jaminan keadilan bagi masyarakat.

2. Peradaban India Kuno

Peradaban India sudah ada sejak tahun 2500 sebelum Masehi. India merupakan pusat peradaban kuno yang terletak di Asia Selatan. Jejak kehidupan masyarakat awal India dapat ditemukan di sekitar Sungai Indus dan Sungai Gangga.

a. Peradaban Lembah Sungai Indus

1. Letak Sungai Indus

Sungai Indus atau Sindhu berada di wilayah Pakistan. Sungai Indus ini memiliki banyak anak sungai yang berasal dari wilayah Pujab di Pakistan Utara. Sungai Indus mengalir melalui Pakistan dan menyebabkan tanah di daerah tersebut menjadi subur, Sungai tersebut bermuara di Laut Arab.

2. Pendukung Kebudayaan

Berdasarkan dari peninggalan yang ditemukan, dapat dinyatakan bahwa pendukung peradaban Sungai Indus adalah bangsa Dravida. Bangsa Dravida adalah penduduk asli India dengan ciri-ciri berkulit hitam, berambut keriting dan berhidung pesek. Sisa-sia bangsa Dravida ini masih dapat ditemukan di Dataran Tinggi Dekan di India Selatan.

3. Hasil Kebudayaan Sungai Indus

Penelitian terhadap kawasan lembah Sungai Indus dilakukan oleh arkeolog Inggris yang bernama Sir John Marshall. Penelitian tersebut berhasil menemukan peninggalan reruntuhan dua kota yang menakjubkan, yaitu Mohenjodaro dan Harappa.

Kedua kota tersebut diperkirakan berdiri sekitar tahun 3000 SM dan mengalami kehancuran pada tahun 1500 SM. Berdasarkan hasil penelitian Sir John Marshall menunjukkan bahwa masyarakat Mohenjodaro dan Harappa memiliki kebudayaan yang tinggi di zamannya. Hal ini terbukti dari kemampuan mereka membangun kota menurut tata kota yang teratur.

Kota-kota tersebut dilengkapi dengan bangunan kuil, perumahan, pasar, dan lumbung. Di samping itu, juga terdapat jalan yang besar yang lurus dan saluran pembuangan air di bawah tanah.

Adapun benda-benda yang ditemukan di kota Mohenjodaro adalah arca seorang pendeta berjanggut yang memakai pita yang melingkari kepalanya dan berpakaian berhias gambar-gambar yang menyerupai daun semanggi.

Juga ditemukan arca berbentuk gadis penari yang terbuat dari perunggu, sedangkan di kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah Torso (arca yang telah hilang kepalanya).

Penemuan-penemuan dari kota Mohenjodaro dan Harappa menunjukkan bahwa peralatan-peralatan rumah tangga dan senjata telah terbuat dari benda-benda logam (seperti perunggu). Penemuan-penemuan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat lembah Sungai Shindu telah mengenal teknik perundagian.

Pengetahuan teknik perundagian ini tidak dikenal oleh setiap orang sehingga untuk mendapatkan benda-benda tersebut muncul sistem perekonomian. Masyarakat mengadakan pertukaran dengan ahli perundagian untuk mendapatkan benda-benda yang dibutuhkan.

4. Pemerintah

a. Candragupta Maurya

Raja pertama Kerajaan Maurya adalah Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahan Candragupta ini, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaan Candragupta.

Dalam waktu yang singkat wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat luas (daerah Kashmir di sebelah barat dan lembah Sungai Gangga di sebelah timur). Raja Candragupta juga berhasil membebaskan India dari kekuasaan pasukan Iskandar Zulkarnaen.

b. Ashoka

Ashoka adalah cucu Candragupta Maurya. Kerajaan Maurya mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Ashoka. Pada masa pemerintahan Ashoka, agama Budha berkembang dengan pesat, bahkan dijadikan sebagai agama negara. Setelah Raja Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil. Baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan dan berdirilah Kerajaan Gupta dengan rajanya Candragupta.

5. Sistem Kepercayaan

Dewa utama yang disembah oleh masayarakat lembah Sungai Indus adalah dewi Ibu. Hal itu dapat diketahui dengan ditemukannya patung dewi Ibu yang terbuat dari tanah liat. Dewi Ibu merupakan perwujudan dari dewi kesuburan. Penyembahan terhadap dewi Ibu dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat lembah Sungai Indus yang bersifat agraris.

6. Akhir Peradaban

Peradaban lembah Sungai Indus mengalami keruntuhan pada tahun 1500 SM. Keruntuhan tersebut disebabkan oleh adanya banjir Sungai Indus dan adanya serangan dari bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah. Bangsa Dravida terdesak ke daerah Dataran Tinggi Dekan yang kurang subur, sedangkan bangsa Arya menjadi penghuni baru lembah Sungai Indus.

b. Peradaban Lembah Sungai Gangga

1. Letak Lembah Sungai Gangga

Lembah Sungai Gangga dengan anak sungainya Yamuna terletak di antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Vindhya. Sungai Gangga bertemu dengan Sungai Brahmaputra yang bermata air di Pegunungan Kwen Lun. Lembah Sungai Gangga merupakan daerah yang subur.

Sungai Gangga juga dianggap suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, air Sungai Gangga dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa. Begitu pula tulang dan abu orang yang meninggal dibuang ke dalam Sungai Gangga agar arwah orang yang meninggal tersebut dapat masuk surga.

2. Pendukung Kebudayaan

Pendukung peradaban lembah Sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk bangsa Indo-Jerman. Kurang lebih tahun 1.500 SM, bangsa Arya memasuki wilayah India melalui celah Kaiber di Pegunungan Hindu Kush. Ciri bangsa Arya adalah berkulit putih, berbadan tinggi, dan berhidung mancung. 

Mata pencaharian bangsa Arya adalah beternak, tetapi setelah berhasil bangsa Dravida di lembah Sungai Indus, kemudian bangsa Arya bercocok tanam dan menetap. Bangsa Arya menyebut bangsa Dravida, anasah yang artinya tidak berhidung (berhidung pesek) dan dasa yang artinya raksasa.

3. Kehidupan Masyarakat

Peradaban lembah Sungai Gangga meninggalkan jejak yang sangat penting dalam sejarah umat manusia. Di tempat ini muncul dua agama besar, yaitu agama Hindu dan Budha. Dalam agama Hindu dikenal tiga dewa tertinggi yang disebut dengan Trimurti yaitu Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara atau pelindung), dan Syiwa (dewa perusak).

Selain Trimurt, dewa-dewi lainnya yaitu Agni (dewa api), Bayu (dewa angin), Surya (dewa matahari), Candra (dewa bulan), Indra (dewa perang), Saraswati (dewi pengetahuan dan seni). Laksmi (dewi keberuntungan), Ganesha (dewa pengetahuan dan penolong), Baruna (dewa laut), Pertiwi (dewa bumi), dan Yama (dewa kematian).

Sementara itu, agama Budha lahir sebagai bentuk reaksi beberapa golongan atas ajaran kaum Brahmana yang dipimpin oleh Sidharta Gautama. Gautama adalah seorang putra mahkota Kerajaan Kapilawastu yang meninggalkan hidup penuh kemewahan dengan menempuh jalan kesederhanaan untuk menghindari penderitaan.

Agama Budha menyebar setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang Budha (yang artinya disinari). Kitab suci agama Budha adalah Tripitaka. Dalam perkembangan selanjutnya agama Budha menjadi dua aliran, yaitu Budha Mahayana dan Budha Hinayana.

4. Pemerintahan

Perkembangan sistem pemerintahan di lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat di lembah Sungai Indus. Setelah Kerajaan Maurya runtuh, keadaan menjadi kacau akibat terjadi peperangan. Keadaan ini baru dapat diamankan setelah munculnya Kerajaan Gupta.

a. Kerajaan Gupta

Didirikan oleh Candragupta I. Kerajaan Gupta mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) yang berhasil menguasai seluruh lembah Sungai Gangga dan lembah Sungai Indus. Ibu kota Kerajaan Gupta adalah kota Ayodhya. Raja Samudra Gupta kemudian digantikan anaknya yang bernama Chandragupta II.

Pada masa pemerintahan Candragupta II ini kasusastraan mengalami perkembangan yang pesat, bahkan pada masa ini terkenal seorang pujangga yang bernama pujangga Kalidasa dengan hasil karyanya berjudul Syakuntala. Setelah Raja Candragupta II meninggal, Kerajaan Gupta mulai mengalami kemunduran. Hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7 M muncul seorang raja kuat yang bernama Harshawardana.

b. Kerajaan Harsha

Salah seorang raja Kerajaan Harsha adalah Harshawardana (seorang pujangga besar). Ibu kota Kerajaan Harsha di Kanay. Pada masa pemerintahan Raja Harshawardana kesusastraan dan pendidikan berkembang dengan pesat. Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita.

3. Peradaban Cina Kuno

Peradaban Cina Kuno berkembang di kawasan lembah Sungai Huang Ho (sekarang Huang He). Sungai tersebut berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Sungai Huang Ho disebut juga Sungai Kuning, hal itu disebabkan oleh endapan lumpur sehingga airnya berwarna kekuning-kuningan.

Dari lumpur itulah, lembah di sepanjang Sungai Huang Ho menjadi subur. Di Cina terdapat dua sungai besar, yaitu Sungai Huang Ho dan Sungai Yang Tse Kiang (sekarang bernama Chang Jiang). Di daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina, tetapi pada kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh di daerah lembah Sungai Huang Ho.

Masyarakat Cina Kuno telah mengusahakan pertanian di lembah Sungai Huang Ho, sejak tahun 5000 SM. Di tempat itu, mereka bertanam padi, kacang, buah-buahan, dan sayur-mayur. Kebudayaan bertani itu dikenal dengan sebutan kebudayaan Yang-Shao.

Setelah mengenal kebudayaan bertani, masyarakat Cina Kuno memasuki masa kerajaan. Sejak tahun 2250 SM, Cina Kuno diperintah oleh beberapa dinasti. Saat itu menandai awal peradaban Cina Kuno yang menghasilkan sejumlah peninggalan yang menakjubkan dunia.

a. Pemerintahan Cina Kuno

Dalam perjalanan sejarah, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina Kuno. Berikut dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina Kuno.

1. Sistem Pemerintahan Feodal

Dalam sistem ini kaisar tidak menangai langsung urusan kenegaraan, kedudukan kaisar dianggap sekral dan kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit. Oleh karena itu, kaisar tidak layak mengurusi politik praktis.

2. Sistem Pemerintahan Unitaris

Dalam sistem ini kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar. Oleh karena itu, kaisar boleh ikut campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno antara lain sebagai berikut :

1. Dinasti Hsia

Dinasti Hsia merupakan dinasti tertua di Cina. Termasuk zaman protosejarah Cina karena tidak meninggalkan prasasti.

2. Dinasti Shang

Dinasti Shang merupakan dinasti di Cina yang mengawali pemerintahan Cina Kuno yang berbentuk kerajaan. Pendiri dinasti ini adalah Kaisar Chengtang. Dalam menjalankan pemerintahannya kaisar dibantu oleh para peramat yang ikut menentukan segala kebijakan pemerintahan.

3. Dinasti Chou

Dinasti Chou didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Raja Wu, Raja Wen, dan Pangeran Chou. Pada zaman dinasti Chou muncul tokoh-tokoh filsafat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse. Masa pemerintahan dinasti Chou berakhir setelah dinasti Chin mengambil alih kekuasaan.

4. Dinasti Chin

Dinasti Chin didirikan oleh pangeran yang bernama Shih Huang-Ti. Ia adalah kaisar pertama yang berhasil mempersatukan seluruh wilayah Cina Kuno. Nama ''Cina'' diambil dari nama dinasti tersebut. Dalam rangka menyatukan Cina, Shih Huang-Ti mengganti sistem feodalisme dengan unitarisme.

Kerajaan kecil dihapuskan dan dijadikan semacam provinsi. Semua vasal ditarik ke ibu kota Xian dan diganti dengan administrator yang langsung bertanggung jawab kepada kaisar. Untuk semua wilayah kerajaan diberlakukan undang-undang yang sama.

Kaisar Shih Huang-Ti memerintah Cina dengan kekuatan tangan besi. Kaisar Shih Huang-Ti menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Di samping itu, kaisar juga melarang buku-buku dalam rangka melenyapkan kritik dan meneguhkan kekuasaannya.

Sifat tangan besinya itu juga tampak dalam pembangunan Tembok Besar Cina untuk membendung serangan dari bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) ini panjangnya 6.000 km dan tingginya 16 meter.

Meskipun bertangan besi, Kaisar Shih Huang-Ti berjasa besar bagi peradaban Cina Kuno. Jasa-jasa Kaisar Shih Huang-Ti di antaranya memperbarui dan memberlakukan satu undang-undang untuk seluruh Cina, membakukan sistem ukuran dan tulisan, serta menyamakan satu jenis mata uang (koin) sehingga berlaku di seluruh Cina.

Penerus berikutnya dari dinasti Chin tidak setangguh Shih Huang-Ti. Kelemahan pemerintahan pusat itu menyulut pemberontakan dan kemelut politik. Masa pemerintahan dinasti Chin berakhir setelah dinasti Han mengambil alih kekuasaan.

5. Dinasti Han

Dinasti Han didirikan oleh Liu-Pang setelah naik takhta bergelar Han Kao Tsu. Pusat pemerintahan dinasti Han adalah Chang-an. Mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra, yaitu jalan yang menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia Barat bertemu dengan jalur Romawi.

Setelah Kaisar Han Wu Ti meninggal tahun 87 M. Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh tahun 221 M. Lebih dari tiga abad negeri Cina terbagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah dinasti T'ang.

6. Dinasti T'ang

Dinasti T'ang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang didirikan oleh Li Shih Minh, yang terkenal dengan nama Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota dinasti T'ang bernama Sian Fu. Pada masa dinasti T'ang ini, kesenian dan kebudayaan berkembang pesat. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman yang terkenal, seperti Li T'ao Po, Tu Fu dan Wang Wei.

Tindakan Kaisar T'ang Tai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut ini :

  • Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
  • Membuat peraturan-peraturan pajak.
  • Membagi kerajaan Cina menjadi sepuluh provinsi.

Pada abad ke-10 M, dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan. Kekacauan ini baru berhasil diatasi pada tahun 960 M untuk selanjutnya berdiri dinasti Sung.

7. Dinasti Sung

Masa Sung Utara pusat pemerintahannya berada di Chang-an, sedangkan masa Sung Selatan pusat pemerintahannya di Nanking. Kaisar terbesar pada dinasti ini adalah Sung Fen Tsung.

8. Dinasti Mongol atau Yuan

Dinasti Yuan didirikan oleh Kubilai Khan yang berasal dari Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini dianggap sebagai pemerintahan asing. Ibu kota pemerintahan berada di Peking.

9. Dinasti Ming

Pada masa ini Cina diperintah oleh bangsa sendiri dengan ibu kota pemerintahan di Nanking. Dinasti Ming ini merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai reaksi atas pemerintahan asing Mongol. Pendiri dinasti Ming adalah Chu Yuan Cheng yang bergelar Ming Tai Tsu.

Kaisar yang terkenal pada dinasti Ming adalah Ming Cheng Tsu, yang lebih dikenal dengan nama Yung Lo. Pada masa Yung Lo ini, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Nanking ke Peking. Yung Lo juga mengirimkan ekspedisi-ekspedisi ke seberang lautan di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho.

10. Dinasti Manchu

Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina dan merupakan dinasti asing karena berasal dari Manchuria (bangsa Manchuria berhasil meruntuhkan dinasti Ming). Dinasti Manchu mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar K'ang Hsi dan Kaisar Ch'ien Lung. Pada tahun 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen yang berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu, kemudian berdiri Republik Cina dengan presidennya Sun Yat Sen.

b. Aksara dan Bahasa

Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar ini merupakan sebuah lambang dari apa yang akan ditunjukkan. Tulisan ini merupakan salah satu sarana komunikasi, sedangkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Cina di berbagai wilayahnya berbeda-beda sehingga orang Cina dari suatu provinsi tidak dapat berkomunikasi dengan orang Cina dari provinsi lain.

Walaupun begitu, mereka merasa sebangsa karena kebudayaannya yang sama, tulisan mereka juga sama. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.

c. Kepercayaan

Selain menyembah dewa-dewi, mereka juga memuja roh para leluhur. Menurut kepercayaan Cina Kuno, berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak dari para dewa. Peristiwa-peristiwa itu mereka catat menjadi suatu kumpulan berupa buku yang disebut syucing.

Anak laki-laki dalam masyarakat Cina Kuno mempunyai kedudukan istimewa. Hal ini karena pemujaan terhadap roh para leluhur ini dilakukan dengan upacara tertentu. Dewa-dewa yang dipuja oleh masyarakat Cina Kuno pada saat itu adalah Shang-Ti (dewa langit sekaligus dewa tertinggi), Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewa badai) yang digambarkan sebagai naga besar), dan Tai-Shan (dewa penguasa bukit suci).

d. Filsafat

Masyarakat Cina Kuno memiliki kehidupan dan tradisi yang unik. Tradisi itu terlihat dalam perilaku sehari-hari dan kegiatan keagamaan. Tokoh yang berjasa dalam membangun tradisi itu adalah Kung Fu Tse, Lao Tse dan Meng Tse. Ajaran filsafat mereka menjadi landasan tradisi Cina Kuno yang tetap berlaku dan dianut oleh masyarakat Cina sampai sekarang.

Ajaran Kung Fu Tse dikenal sebagai konfusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak pada li, ren, dan i. Li adalah adat istiadat, ren adalah perikemanusiaan, i adalah perikeadilan. Menurut Kung Fu Tse, kalau masyarakat memegang teguh li, ren, dan i, masyarakat akan hidup tenteram dan sejahtera.

Ajaran Lao Tse dikenal sebagai taoisme, yang tertulis dalam buku Tao Te-Ching. Inti ajaran taoisme adalah sebagai berikut ini :

  1. Adanya semangat keadilan dan kesejahteraan bernama tao.
  2. Orang tidak boleh mengekang jalannya alam.
  3. Supaya orang mau menerima nasib, seperti suka, duka, bahagia, dan sengsara.

e. Astronomi

Masyarakat Cina Kuno sudah memiliki banyak ahli yang mempelajari ilmu astronomi (ilmu perbintangan). Dengan astronomi tersebut, muncul dan berkembang sistem penanggalan. Pengetahuan mengenai astronomi menjadi dasar segala aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat Cina, seperti dalam pelayaran, pertanian, dan untuk mengenal pergantian musim.

f. Kebudayaan

1. Seni Sastra

Pada zaman Cina Kuno, Perkembangan seni sastra tidak dapat dipisahkan degnan perkembangan tulisan. Pada awalnya huruf Cina dibuat dengan sangat sederhana yaitu satu lambang menunjukkan satu pengertian. Tulisan ini ditulis pada kulit-kulit atau bambu.

Baru pada masa kekuasaan dinasti Han ditemukan kertas sehingga karya sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat di Cina. Azema Tzien seorang pujangga pada zaman dinasti Han telah mengarang kitab sejarah dari masa sejak zaman purba sampai dengan masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti.

2. Seni Bangunan

a). The Great Wall of China (Tembok Besar Cina)

Tembok raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.

b). Bangunan Kuil

Bangunan kuil adalah bangunan suci tempat pemujaan para dewa. Kuil yang terkenal di Cina adalah kuil dewa Beijing. Kuil ini terbuat dari batu pualam yang dikelilingi oleh tiga pelataran yang indah dan di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan dan atap bangunan dibuat berlapis tiga. Menurut kepercayaan masyarakat Cina, tangga ini merupakan tangan untuk roh-roh leluhur.

c). Istana

Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah dengan tujuan sebagai tanda penghormatan terhadap kaisar atau raja. Rakyat Cina sangat menghormati kaisar karena kaisar dipandang sebagai penjelmaan para dewa sehingga kemegahan istana tidak jauh berbeda dengan kemegahan kuil tempat pemujaan para dewa.

g. Pengaruh Peradaban Cina

  1. Kain sutra, Bangsa Cina merupakan penemu kain sutra.
  2. Kertas. Bangsa Cina merupakan penemu kertas. Teknologi kertas telah digunakan oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan.
  3. Aksara Cina (Hanzi). Aksara Cina saat ini digunakan oleh banyak negara dan bangsa dalam budaya tulis-menulis. Negara yang mengadopsi aksara Cina antara lain Jepang (kanji), Korea (Hanja) dan Vietnam (Han Tu).
  4. Filsafat Cina. Beberapa ajaran filsafat Cina dari Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse telah memengaruhi kehidupan masyarakat dunia.
  5. Kitab Seni Perang Sun Tze (The Art of War Sun Tzu). Kitab ini sangat populer dalam bidang kemiliteran karena berisi informasi tentang berbagai strategis perang.
  6. Bubuk mesiu. Penemuan bubuk mesiu telah mengubah teknologi persenjataan dunia.

Baca juga artikel terkait di bawah ini :

Post a Comment for "3 Peradaban Awal Dunia"