Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Batas Kekuasaan Mongol

Batas Kekuasaan Mongol - Wilayah kultur Arab menjadi jajahan Mongol setelah Baghdad  ditaklukkan oleh Hulagu Khan pada tahun 1258. la membentuk kerajaan II Khaniyah yang berpusat di Tabris dan Maragha. la dipercaya oleh saudaranya, Mongke Khan untuk mengembalikan wilayah-wilayah Mongol di

Asia Barat yang telah lepas dari kekuasaan Mongol setelah sepeninggalnya Chinggis. Ia berangkat disertai pasukan yang besar untuk menunaikan tugas itu pada tahun 1253 dari Mongolia. Atas kepercayaan saudaranya tersebut, Hulagu dapat menguasai wilayah yang luas, seperti Persia, Irak, Caucasus, dan Asia Kecil. 

Sebelum menundukkan Baghdad, ia telah menguasai pusat gerakan Syi'ah Ismailiyah di Persia Utara, pada tahun 1256 yang telah bersekutu dengan Mamluk, penguasa Muslim yang berpusat di Mesir. Hubungan Dinasti II Khaniyah lama-kelamaan renggang dengan saudara-saudaranya yang berada di timur, terutama setelah meninggalnya Qubilay Khan pada tahun 1294. 

Batas Kekuasaan Mongol

Bahkan, mereka yang menguasai barat sampai Baghdad karena tekanan kultur Persia yang Islam, berbondong-bondong memeluk agama Islam, seperti Gazan Khan dan keturunannya. Penguasa II Khaniyah terakhir ialah Abu Sa'id. Ia berdamai dengan Mamluk pada tahun 1323, yang mengakhiri permusuhan antara kedua kekuasaan itu untuk memperebutkan Siria. 

Perselisihan dalam tubuh II Khaniyah sendiri menyebabkan terpecahnya kerajaan menjadi dinasti kecil-kecil yang bersifat lokal. Mereka hanya dapat dipersatukan kembali pada masa Timur Lenk yang membentuk Dinasti Timuriyah yang berpusat di Samarkand. 

Sebagian wilayah II Khaniyah yang berada di kawasan kebudayaan Arab, seperti Irak, Kurdistan, dan Azerbaijan, diwarisi oleh Dinasti Jalayiriyah. Jalayir adalah suku Mongol yang mengikuti Hulagu ketika menaklukkan negeri-negeri Islam. 

Dinasti ini didirikan oleh Hasan Buzurg (agung), yang dibedakan dengan Hasan Kuchuk (kecil) dari Dinasti Chupaniyah, musuh bebuyutannya yang memerintah sebagai gubernur di Anatolia di bawah Sultan Abu Sa'id, penguasa terakhir Dinasti II Khaniyah. Hasan Buzurg akhirnya menundukkan Chupaniyah, walaupun ia masih harus mengakui kekuasaan II Khaniyah, dan memusatkan kekuasaannya di Baghdad. 

Di masa Uways, pengganti Hasan memiliki kedaulatan secara penuh. Ia dapat menundukkan Azerbaijan, namun mendapat perlawanan dari Dinasti Muzaffariyah dan khan-khan Horde Keemasan. Mereka akhirnya dikalahkan oleh Qara Qoyunlu. 

Dari sini, dapat dilihat bahwa kultur Islam yang ada di kawasan budaya Arab, seperti Irak dan Siria, serta sebagian Persia sebelah barat, walaupun secara politis dapat ditaklukkan oleh Mongol, akhirnya Mongol sendiri terserap ke dalam budaya Islam. 

Baca juga di bawah ini

Dapatlah disimpulkan bahwa akar budaya Islam di kawasan budaya Arab diperintah bukan hanya dinasti yang berbangsa Arab saja, tetapi Siapa yang kuat akan memerintah wilayah tersebut. Dinasti-dinasti silih berganti menguasai wilayah itu dan yang langgeng ialah kekuasaan dari bangsa Arab sendiri, baik pada masa klasik maupun masa modern ini.