Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Reaksi Jatuhnya Paus Edese dari Barat Perang Salib

Reaksi Jatuhnya Paus Edese dari Barat Perang Salib

Para peziarah sekitar tahun 1145 memberitakan adanya berita jatuhnya Edese, terus kemudian oleh duta besar dari Antiokhia, Yerusalem dan Armenia. Uskup Hugh dari Jabala juga melaporkan berita ini kepada Paus Eugenius III, dan pada akhirnya mengeluarkan bula kepausan quantum praedecessores pada tanggal 1 Desember 1145 yang memerintahkan dilaksanakannya Perang Salib Kedua. Hugh juga memberitahu Paus bahwa seorang raja Kristen timur akan diharapkan akan memperoleh bantuan kepada negara-negara tentara salib.

Perang salib yang baru akan diharapkan lebih teratur daripada Perang Salib Pertama. Apalagi, bala tentara salib akan dipimpin oleh raja-raja yang terkuat dari Eropa. Tetapi sayangnya, paus hanya bisa memperoleh sedikit tanggapan. 

Louis VII dari Prancis telah memikirkan ekspedisi baru tanpa campur tangan Paus. Dia telah mengumumkan hal itu kepada istana di Bourges tahun 1145. Pada saat itu masih diperdebatkan, apakah Louis telah merencanakan perang salibnya sendiri, atau dia hendak memenuhi janjinya kepada saudaranya, Phillip, bahwa dia akan pergi ke Tanah Suci. 

Tetapi bisa mungkin Louis menghendaki pilihan bebasnya sesudah mendengar tentang quantum praedecessores. Sayangnya, Kepala Biara Suger dan bangsawan lainnya tidak senang dengan adanya rencana Louis, karena dia akan pergi dari kerajaan memerlukan waktu selama beberapa tahun. 

Louis berkonsultasi dengan Bernardus dari Clairvaux, yang akan menyuruhnya untuk menemui Eugenius. Kini Louis pasti telah mendengar tentang bula kepausan, dan Eugenius dengan penuh semangat mendukung perang salib Louis. Bula kepausan telah dikeluarkan kembali pada tanggal 1 Maret 1146, dan Paus Eugenius akan memberikan kekuasaan kepada Bernardus untuk berkhotbah di Prancis.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Reaksi Jatuhnya Paus Edese dari Barat Perang Salib"