Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Islam di Republik Arab Yaman (Ibukota Shan'a)

Perkembangan Islam di Republik Arab Yaman (Ibukota Shan'a) - Terletak di sudut barat daya Semenanjung Arab, luas wilayahnya mencapai 536.500 km2. Jumlah penduduknya pada tahun 1419 H./1998 M. mencapai 17.500.000 jiwa. Islam merupakan agama mayoritas di negara Republik ini (99%), hampir lebih dari seperempatnya adalah pengikut Madzhab Syiah Az-Zaidiyah. 

Di samping itu, terdapat sedikit orang orang Yahudi. Pendapatan nasional negeri ini disandarkan pada pertanian yang mencapai 70% dari keseluruhan pendapatannya. Biji kopi merupakan komoditas terbesar dari pertaniannya. Pada tahun 750-100 S.M., Yaman dikenal dengan nama kerajaan Saba'. Kemudian orang-orang Himyariyah dan As-Subiyah (Al-Ahbast') menguasainya. 

Perkembangan Islam di Republik Arab Yaman (Ibukota Shan'a)

Sebelum memeluk Islam, mereka adalah penganut agama Nasrani dan Yahudi. Pada tahun 6 H./627 M., Rasulullah mengirimkan surat kepada penguasa mereka Al-Harits bin Abdu Kilal Al-Himyari. Utusan raja Himyar kemudian menemui Rasulullah kembali dan membawakan kabar keislaman mereka pada tahun 9 H. 

Rasulullah mengutus Muadz bin Jabal untuk mengajarkan Islam kepada mereka dan menjadi hakim di antara mereka. Kemudian, Yaman tumbuh kuat menopang agama ini dan menjadikannya sebagai salah satu dari sendi-sendi kehidupannya. 

Pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, tergabunglah ke dalam pasukan Islam ribuan tentara dari mereka. Melalui penduduk Yaman inilah Islam masuk ke Selatan ”Asia, Asia Tenggara, dan Afrika Timur, melalui jalur perdagangan mereka. Pemimpin Az-Zaidiyah secara berturut-turut menguasai Yaman (284-1382 H./897-l982 M.).

Pemimpin terakhir mereka adalah Muhammad Badr yang menghadapi kudeta militer. Kudeta tersebut menginginkan negeri itu berganti menjadi Republik dengan kepemimpinan Abdullah As-Salal pada tahun 1962. Maka. terjadilah peperangan antara orang-orang kerajaan yang didukung Saudi Arabia, melawan orang-orang yang menghendaki sistem Republik yang didukung oleh kekuatan Mesir yang disusupi oleh Jamal Abdul Nashir yang masuk ke Yaman. 

Perang ini berakhir dengan ditariknya kekuatan Abdul Nashir dari medan tempur pada tahun 1387 H./1967 M. Adapun Yaman Demokratik Selatan telah diduduki oleh penjajah inggris pada tahun 1253 H./1837 M. Kemudian diikuti oleh daerah-daerah lain yang jatuh ke tangan Inggris. 

Negeri ini berada dalam penjajahan Inggris selam hampir 135 tahun, hingga akhirnya membebaskan diri dari penjajahan Inggris pada tahun 1388 H./1967 M. Kemudian komunis menguasai negeri ini. Presiden pertama mereka adalah Qahthar Sya'bi. 

Sejumlah revoluSi telah terjadi di negeri ini. Pimpinannya Salim Rabi' dicopot lalu dihukum mati. Setelah itu. datang Abdul Fattah Ismail. yang dicopot dan diasingkan. Lalu. kekuasaan dipegang oleh Ali Nashir Muhamad. 

Kemudian kembali dipegang Abdul Fattah. Maka, terjadi perang senjata antara dua kekuatan ini pada tahun 1406-1497 H./l985-l986 M. Abdul Fattah terbunuh, sedangkan An-Nashir ntelankan diri. Sesudah itu. muncul pengganti Haidar Abu Dakar Atthas. Kemdian Ali Salim Al-Daidh merupakan pemimpin terakhir Yaman Selatan karena pada masanya, dua Yaman ini bersatu. 

Pada tahun 1410 H./ 1990 M., dua wilayah ini menyatu dan membentuk satu negara kesatuan dengan nama Republik Arab Yaman dengan presidennya Ali Abdullah Shaleh dan wakilnya Ali Salim Al-Daidh. Sedangkan Haidar Abu Dakar Atthas sebagai perdana menteri. 

Namun, kesatuan ini ternyata rapuh dan lemah, sehingga dengan cepat mengalami keruntuhan. Maka pada tahun 1414 H./1994 M., tejadilah perang saudara yang menghancurkan dua wilayah. Perang ini berlangsung selama dua bulan, yang berakhir dengan kekalahan orang-orang selatan (yang memisahkan diri). 

Al-Daidh Al-Atthas melarikan diri keluar negeri. Namun, kesatuan masih tetap terjaga di bawah kepemimpinan tunggal di tangan Ali Abdullah Shalih. Dia adalah pemimpin negeri ini sekarang. Pada tahun yang sama, telah disepakati undang-undang baru bagi Yaman setelah dikembalikan lagi kesatuannya pada tahun 1420 H./1999 M.

Baca juga di bawah ini

Pemilihan presiden baru akan berlangsung, Yaman menderita karena hilangnya kekuasaan menyeluruh yang terlepas ke dalam kabilah-kabilah yang bersenjata. Saat ini, Yaman tengah menentukan garis batas dengan Saudi Arabia.