Masyarakat Arab Sebelum Mengenal Agama Islam
Masyarakat Arab Sebelum Mengenal Agama Islam - Ketika pada waktu kedatangan agama Islam kondisi politik, ekonomi dan budaya masyarakat Arab sedang kacau dan terpecah-pecah, dan tidak mempunyai pemimpin diantara mereka. Masyarakat Arab terpecah menjadi suku-suku dan kabilah-kabilah yang didasari oleh hubungan darah dan kepentingan untuk mempertahankan sukunya.
Bangsa Arab pra Islam mempercayai mitos-mitos yang diwariskan oleh nenek moyang dan bertumpu sistem kepercayaan paganisme, yakni kepercayaan yang menyembah dewa, roh, hantu, azimat, dan lain sebagainya, yang mana dalam Al-Qur’an hal tersebut disebut sebagai sebagai kemusyrikan.
Bangsa Arab pra Islam juga menyembah berhala kecuali orang-orang yang menganut agama Yahudi dan Nasrani yang jumlahnya tidak banyak. Tidak hanya itu, mereka juga menyembah matahari, batu, pohon, bintang dan angin.
Baca juga di bawah ini
Berhala yang paling besar sesembahan mereka dinamai Lata, Mana, ‘Uzza dan Hubal dan berhala tersebut diletakkan disekeliling ka’bah yang dapat disembah dalam acara keagaamaan saat itu. Di sisi lainnya terdapat sejumlah penganut agama Yahudi dan Nasrani yang masih mempertahankan ajaran agamanya termasuk ajaran keesaan Tuhan atau monotheisme.