Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gagasan seni rupa terapan

Gagasan seni rupa terapan  

Gagasan seni rupa terapan  - Merancang sebuah karya seni rupa tumbuh dari adanya gagasan atau ide, dan imajinasi. Gagasan atau ide yang baik dan diwujudkan atau dibabarkan dalam wujud rupa akan menjadi sebuah karya yang ideal. Pada penciptaan karya seni rupa terapan dibedakan antara seni kriya dan desain yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

a. Seni kriya (seni kerajinan)

Seni kriya (seni kerajinan) ialah suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan, tau dapat pula berarti pekerjaan tangan. Benda seni kriya biasanya dibuat untuk dipergunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan suatu daerah.

Gagasan seni rupa terapan

Hal ini artinya seni rupa dibuat oleh masyarakat tertentu sebagai ciri khas daerahnya. Gagasan seni terapan daerah umumnya terikat aturan-aturan tertentu berupa adat dan tradisi daerah setempat, misalnya membuat terapan untuk :

1. Keperluan religius, untuk upacara keagamaan (di bali) untuk sesaji laut, dan bersih desa.
2. Membuat ketupat (makanan dari beras dibungkus janur segi empat) untuk menyambut Idul Fitri.
3. Membuat kerajinan merangkai janur sebagai hiasan atau dekorasi pengantin.
4. Membuat pakaian adat pengantin dan pakaian daerah setempat.
5. Membuat hiasan dan perabot rumah tangga untuk rumah adat.
6. Membuat seni batik atau kain tenun secara tradisi turun-temurun dengan pola, teknik dan bahan yang sama.

b. Desain

Desain merupakan perencanaan sebelum proses berkarya seni rupa. Desain seni terapan daerah diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk seni. Prosedur pembuatan desain cenderung rumit karena selain sebagai sarana berekspresi bagi desainer juga sebagai upaya menjembatani antara harapan pemakai desain (konsumen) kenyataan yang ada (keadaan pasar).

1. Proses pembuatan desain meliputi 4 tahap, yaitu :
  • Studi kelayakan.
  • Studi awal.
  • Studi detail.
  • Pembuatan karya jadi.
2. Dalam menciptakan bentuk desain harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip organisasi unsur seni (prinsip-prinsip desain) yang meliputi :
  • Irama (rythm, ritme).
  • Kontras (berbeda jauh).
  • Kesatuan (unity).
  • Selaras atau serasi (harmoni).
  • Keseimbangan atau kesetimbangan (balance).
3. Desain karya seni terapan tradisi daerah pada umumnya tidak diketahui siapa penciptanya. Hal ini karena sudah ada dan dilanjutkan dari generasi ke generasi berikutnya yang diakui sebagai milik masyarakat daerah setempat atau milik umum.

Contoh antara lain macam-macam motif ragam hias daerah yang beraneka ragam, seperti motif untu walang, geometris, garis potong (motif tangga, kawung, meander atau swastika, fauna, flora atau bunga,tubuh manusia, alam atau matahari, bumi, bulan, binatang, api, air, awan, anyaman, dan motif atau religius).

c. Gagasan atau ide berkarya seni terapan

Gagasan atau ide berkarya seni terapan dapat berupa :

1. Ide atau gagasan awal, yaitu sebelum tahu atau melihat media-media dicipta bentuknya lebih dahulu. Media (bahan atau alat) menyesuaikan dari ide.
2. Ide atau gagasan setelah melihat atau ada media lebih dahulu, ide menyesuaikan.

Contoh : ada janur (daun kelapa muda) baru digagas untuk dibuat : ketupat, hiasan dinding, penjor, lepet, atau bentuk-bentuk lain. Ada bahan dari akar bambu, akar pohon jati, balok kayu limbah, dan bekas limbah atau barang bekas.

Setelah melihat baru diangan-angan untuk apa baiknya, lalu diciptakan bentuk dan dibuat jadi. Gagasan seperti ini diperlukan kreatifitas yang kuat karena ide atau gagasan menyesuaikan keadaan bahan (media) dan dapat menghasilkan benda seni yang disenangi dan bermanfaat bagi orang banyak.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Gagasan seni rupa terapan "