Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Pertempuran Margarana di Bali dan Ambarawa

Sejarah Pertempuran Margarana di Bali dan Ambarawa

Pertempuran Margarana di Bali.

Belanda mendaratkan pasukannya di Bali pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946. Dalam usaha untuk membantu negara Indonesia Timur, Belanda berusaha untuk membujuk Letkol I Gusti Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan Belanda.

Bahkan karena Letkol I Gusti Ngurah Rai menolak tawaran Belanda tersebut. Bahkan karena merasa kekuatannya sudah cukup, pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran.

 Sejarah Pertempuran Margarana di Bali dan Ambarawa

Belanda kemudian mengerahkan kekuatan pasukannya yang ada di Bali dan Lombok. Karena kekuatan pasukan yang tidak seimbang, akhirnya Ngurah Rai menyerukan ''Puputan'', artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan. Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur dalam pertempuran tanggal 26 November 1946.

Pertempuran Ambarawa.

Pertempuran Ambarawa yang dikenal dengan nama Palagan Ambarawa ini mencapai puncaknya pada tanggal 15 Desember 1945, ketika terjadi pertempuran sengit antara pasukan Sekutu (Inggris) dengan pasukan divisi V Banyumas di bawah pimpinan Kolonel Sudirman selaku panglima Divisi V Banyumas.

Dalam pertempuran ini pasukan Kolonel Sudirman berhasil memukul mundur pasukan Inggris ke Semarang. Kemenangan ini dicapai dengan taktik Infantri di samping dengan taktik perang gerilya. Untuk mengenang peristiwa kemenangan perang Ambarawa, di sana didirikan monumen Palagan Ambarawa. Di samping itu tanggal 15 Desember, yaitu hari kemenangan dengan taktik Infantri ini, diperingati oleh TNI AD sebagai Hari Infantri. 

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for " Sejarah Pertempuran Margarana di Bali dan Ambarawa"