Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tentang Retooling P.B.B. Indonesia

Tentang Retooling P.B.B. Indonesia

a. Rakyat Indonesia menaruh perhatian khusus terhadap P.B.B. sebagai satu-satunya badan internasional yang menjadi harapan bangsa-bangsa didunia untuk menyelesaikan masalah-masalah dan pertikaian-pertikaian internasional guna mencapai kemerdekaan bangsa-bangsa dan kesejahteraan ummat manusia seperti yang ditegaskan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karno.

Bung Karno menegaskan sebagai berikut :

Mereka itu, dan rakyat Asia dan Afrika rakyat-rakyat benua Amerika dan benua Eropa serta rakyat benua Australia sedang memperhatikan dan mendengarkan serta mengharap-harap. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini bagi mereka merupakan suatu harapan akan masa-depan dan suatu kemungkinan baik bagi zaman sekarang ini.

Kita bertekad untuk membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa kuat dan universil serta mampu untuk memenuhi fungsinya yang layak. Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak lagi merupakan badan seperti yang menandatangani Piagam lima belas tahun yang lalu. Dunia inipun tidak sama dengan yang sebelumnya.

Mereka yang dengan kebijaksanaan berjerih-payah untuk menghasilkan Piagam Organisasi ini, tidak dapat menyangka akan terjelmanya  bentuk yang sekarang ini. Diantara orang-orang yang bijaksana dan jauh pandangannya itu, hanya beberapa yang sadar bahwa akhir imperialisme sudah tampak dan bahwa bila Organisasi ini harus hidup terus maka ia mesti memberi kemungkinan kepada bangsa-bangsa baru dan bangsa-bangsa yang lahir kembali untuk masuk beramai-ramai berduyun-duyun dan bersemangat.

Tentang Retooling P.B.B. Indonesia
b. Rakyat Indonesia menginginkan agar PBB memiliki kewibawaan dan kekuatan morilnya dibelakang perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa secara tegas dan jelas seperti yang ditegaskan oleh Presiden / Panglima Tertinggi / Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karo sebagai berikut:

Perserikatan Bangsa-Bangsa ini adalah suatu organisasi dari Negara-Negara Bangsa yang masing-masing menggenggam permata itu kuat-kuat sebagai sesuatu yang berharga. Kita semuanya telah terhimpun dengan sukarela, sebagai saudara dan sederajat dalam Organisasi ini.

Sebagai saudara dan sederajat, karena kita semuanya memiliki kedaulatan yang sederajat, dan kita semua menganggap kedaulatan yang sederajat itu sama-sama berharga. Perserikatan Bangsa-Bangsa sekarang ini juga berkesempatan untuk membangun bagi dirinya sendiri reputasi dan gensi yang besar.

Mereka yang berjuang untuk kemerdekaan akan mencari sokongan dan sekutu-sekutu dimana saja dapat diperolehnya; alangkah baiknya bilamana mereka berpaling kepada badan ini dan kepada Piagam kita daripada kepada sesuatu kelompok atau bagian dari badan ini.

Disini hendak saya kemukakan peringatan yang sangat serius. Banyak anggota organisasi ini dan banyak pejabat organisasi ini, mungkin tak begitu menyadari perbuatan-perbuatan imperialisme dan kolonialisme. Mereka tak pernah mengalaminya; mereka tak mengenal keuletannya dan kebengisannya, dan banyaknya mukanya, dan kejahatannya.

Kami dari Asia dan Afrika mengenalnya. Saya katakan pada tuan-tuan: Janganlah bertindak sebagai alat yang tidak tahu apa-apa dari imperialisme. Jangan bertindak sebagai tangan kanan yang buta dari kolonialisme.

Jika tuan-tuan bertindak demikian maka tuan pasti akan membunuh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini, dan dengan begitu tuan akan membunuh harapan dari jutaan manusia yang tidak terhitung itu dan mungkin tuan akan menyebabkan hari depan mati dalam kandungan.

Kita hidup ditengah-tengah Revolusi Tuntutan Yang Meningkat. Mereka yang dahulunya tanpa kemerdekaan, kini menuntut kemerdekaan. Mereka yang dahulunya tanpa suara, kini menuntut, agar suaranya didengar.

Mereka yang sebelumnya kelaparan, kini menuntut beras banyak-banyak dan setiap hari. Mereka yang tadinya buta huruf, kini menuntut pendidikan. Seluruh dunia ini merupakan suatu sumber-sumber tenaga Revolusi yang besar, suatu gudang mesiu revolusioner yang besar.

Tidak kurang dari tiga-perempat ummat manusia terlibat didalam Revolusi Tuntutan Yang Meningkat, dan ini adalah Revolusi Mahahebat sejak manusia untuk pertama kalinya berjalan dengan tegak disuatu dunia yang murni dan menyenangkan.

Berhasil atau gagalnya organisasi ini akan dinilai dari hubungannya dengan Revolusi Tuntutan Yang Meningkat itu. Generasi-generasi yang akan datang akan memuji atau mengutuk kita atas jawaban kita terhadap tantangan ini.

c. Rakyat Indonesia sangat kuwatir terhadap PBB dewasa ini yang ternyata tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah internasional, tidak mampu menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional atas prinsip musyawarah, tidak mampu memenuhi tuntutan zaman pembangunan bangsa-bangsa, tidak mencerminkan kondisi dunia sekarang ini seperti yang ditegaskan oleh Presiden / Panglima Tertinggi / Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karno sebagai berikut:

Janganlah memperlakukan masalah-masalah yang akan tuan perbincangkan sebagai masalah rutin. Bila diperlakukan demikian maka organisasi ini yang telah memberikan kita suatu harapan untuk masa-depan, suatu kemungkinan baik akan adanya persesuaian internasional, mungkin akan pecah.

Ia mungkin akan lenyap perlahan-lahan dibawa gelombang pertikaian, sebagaimana dialami oleh organisasi yang digantikannya. Bila hal itu terjadi, maka ummat manusia sebagai keseluruhan akan menderita, dan suatu impian yang agung, akan hancur.

Ingatlah ; bukankah hanya kata-kata yang tuan-tuan hadapi. Yang tuan-tuan hadapi adalah manusia, impian-impian manusia, cita-cita manusia, dan hari depan semua manusia. Sejak hari bersejarah ditahun Sembilanbelas Empat puluh Lima dunia telah berubah, dan dia telah berubah kearah perbaikan.

Dari zaman pembangunan bangsa-bangsa ini telah muncul kemungkinan ya, keharusan akan suatu dunia yang bebas dari ketakutan, bebas dari kekurangan, bebas dari penindasan-penindasan nasional. Pergolakan-pergolakan kolonial, perkembangan yang cepat dari daerah-daerah yang belum maju dilapangan tehnis, dan masalah perlucutan senjata, semuanya adalah masalah-masalah yang tepat dan mendesak untuk kita pertimbangkan dan musyawarahkan.

Akan tetapi, telah menjadi jelas, bahwa masalah-masalah yang vital ini tidak dapat dibicarakan secara memuaskan oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sekarang ini. Sejarah badan ini menunjukkan kebenaran yang menyedihkan dan yang jelas dari apa yang telah saya katakan.

Kami memandangnya dengan kekhawatiran besar, karena kami telah mengajukan suatu masalah nasional yang besar, masalah Irian Barat, kehadapan Majelis ini, dan tiada suatu penyelesaian dapat dicapai. Kami memandangnya dengan kekhawatiran, karena Negara-Negara Besar didunia telah memasukkan permainan Perang Dingin mereka yang berbahaya itu kedalam ruangan-ruangannya.

d. Prinsip musyawarah bukanlah sesuatu yang idealistis, tetapi prinsip yang memang dapat dilaksanakan seperti ditegaskan oleh Presiden / Panglima Tertinggi / Pemimpin Besar Revolusi Indonesia-Bung Karno sebagai berikut:

Satu-satunya cara bagi organisasi ini untuk dapat menjalankan fungsinya secara memuaskan, adalah dengan jalan mufakat yang diperoleh dalam musyawarah. Musyawarah harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak ada persaingan antara pendapat-pendapat yang bertentangan, tidak ada resolusi-resolusi dan resolusi-resolusi balasan, tidak ada pemihakan-pemihakan, melainkan hanya usaha yang teguh untuk mencari dasar umum dalam memecahkan sesuatu masalah.

Dari musyawarah semacam ini timbullah permufakatan, suatu kebulatan pendapat, yang lebih kuat dari suatu resolusi yang dipaksakan melalui jumlah suara mayoritet, suatu resolusi yang mungkin tidak diterima atau yang mungkin tidak disukai oleh minoritet.

Kami tahu dari pengalaman yang sama pahitnya, sama praktisnya dan sama realistisnya, bahwa cara-cara musyawarah kami dapat pula diselenggarakan dibidang internasional. Dibidang itu cara-cara itu berjalan sama baiknya seperti dibidang nasional.

Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan dengan cara-cara musyawarah. Dalam konferensi itu tidak terdapat mayoritet dan minoritet. Tidak pula diadakan pemungutan suara. Dalam konferensi itu hanya terdapat musyawarah dan keinginan umum untuk mencapai persetujuan. Konferensi itu menghasilkan komunike yang dibuat dengan suara bulat, komunike yang merupakan salah suatu yang terpenting dalam sejarah.

Saya yakin bahwa pemakaian dengan tulus ikhlas dari cara-cara musyawarah demikian ini akan mempermudah pekerjaan organisasi internasional ini. Ya, barangkali cara ini akan memungkinkan pekerjaan yang sebenarnya dari organisasi ini. Cara musyawarah ini akan menunjukkan jalan untuk menyelesaikan banyak masalah-masalah yang makin bertumpuk bertahun-tahun. Cara musyawarah ini akan memungkinkan terselesaikannya masalah-masalah yang tampaknya tidak terpecahkan.

e. Berhubung dengan kenyataan-kenyataan tersebut diatas Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karno mendesak :

1. Supaya Markas Besar PBB dipindahkan ketempat yang bebas dari suasana perang dingin seperti ditegaskan Presiden / Panglima Tertinggi / Pemimpin Besar Revolusi Indonesia-Bung Karno sebagai berikut: 

Bahwasanya kedudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa berada dalam wilayah salah satu negara yang terkemuka dalam Perang Dingin, berarti Perang Dingin telah merembes bahkan sampai kepekerjaan dan administrasi

Sedemikian luasnya perembesan itu, sehingga hadirnya pemimpin sesuatu bangsa yang besar dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa ini saja sudah menjadi persoalan Perang Dingin dan senjata Perang Dingin, serta alat untuk mempertajam cara kehidupan yang berbahaya serta yang sia-sia itu.

Marilah kita tinjau apakah tempat kedudukan organisasi kita tidak perlu dipindahkan dari suasana Perang Dingin. Marilah kita tinjau apakah Asia atau Afrika atau Jenewa akan dapat memberi tempat yang permanen kepada kita, yang jauh dari Perang Dingin, tidak terikat pada salah satu blok dan dimana para Delegasi dapat bergerak dengan leluasa dan bebas sekehendak mereka. Dengan demikian mungkin akan diperoleh pengertian yang lebih luas tentang dunia dan masalah-masalahnya.

Saya yakin, bahwa suatu negara Asia atau Afrika, mengingat akan keyakinan dan kepercayaannya dengan senang akan mengunjukkan kemurahan hatinya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa mungkin dengan menyediakan suatu daerah yang cukup luas dimana organisasi itu sendiri akan berdaulat dan dimana perundingan-perundingan yang penting bagi pekerjaan vital itu dapat dilaksanakan secara aman dan dalam suasana persaudaraan.

2. Supaya Piagam PBB ditinjau kembali dan disesuaikan dengan tuntutan zaman pembangunan bangsa-bangsa dewasa ini berlandaskan kepada ajaran Pancasila seperti ditegaskan oleh Presiden / Panglima Tertinggi / Pemimpin Besar Revolusi Indonesia-Bung Karno sebagai berikut:

Benar, Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak hanya terdiri daripada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa saja. Meskipun demikian dokumen yang bersejarah itu tetap merupakan bintang pembimbing dan ilham Organisasi ini. Dalam banyak hal Piagam mencerminkan konstelasi politik dan kekuatan daripada saat dilahirkannya.

Dalam banyak hal Piagam itu tidak mencerminkan kenyataan-kenyataan masa sekarang. Oleh karena itu marilah kita pertimbangkan apakah Lima Sila yang telah saya kemukakan dapat memperkuat dan memperbaiki Piagam kita.

Saya yakin, ya, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dan dicantumkannya dalam piagam, akan sangat memperkuat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya yakin bahwa Pancasila akan menempatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejajar dengan perkembangan terakhir dari dunia.

Saya yakin bahwa Pancasila akan memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi hari kemudian dengan kesegaran dan kepercayaan. Akhirnya saya yakin bahwa diterimanya Pancasila sebagai dasar piagam, akan menyebabkan piagam ini dapat diterima lebih ikhlas oleh semua anggota baik yang lama maupun yang baru.

Sejak perang kita telah menyaksikan tiga gejala-gejala besar yang permanen. Pertama ialah bangkitnya negara-negara Sosialis. Hal ini tidak disangka dalam tahun Sembilanbelas Empatpuluh Lima. Kedua ialah gelombang besar daripada pembebasan nasional dan emansipasi ekonomi yang melanda Asia dan Afrika serta saudara-saudara kita di Amerika Latin. Saya kira bahwa hanya kita, yang langsung terlibat didalamnya dapat menduganya.

Ketiga adalah kemajuan ilmiyah besar, yang semua bergerak dilapangan persenjataan dan perang, akan tetapi yang dewasa ini pindah kelapangan rintangan dan perbatasan ruang angkasa. Siapakah yang dapat meramalkannya ketika itu.

Benar piagam kita dapat dirubah. Saya menyadari bahwa ada prosedur untuk melakukan hal ini dan akan tiba waktunya ini akan dapat dilakukan. Akan tetapi persoalan ini mendesak. Hal ini mungkin merupakan persoalan mati atau hidup bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Janganlah sampai pandangan legalistik yang picik dapat menghalangi dikerjakannya usaha itu dengan segera.

3. Supaya organisasi dan keanggotaan Dewan Keamanan dan Lembaga-lembaga P.B.B. lainnya mencerminkan bangkitnya Negara-Negara Sosialis ataupun berkembangnya dengan cepat kemerdekaan negara-negara Asia-Afrika seperti ditegaskan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karno sebagai berikut : 

Organisasi dan keanggotaan Dewan Keamanan Badan yang terpenting itu mencerminkan peta ekonomi militer dan kekuatan daripada dunia tahun Sembilanbelas Empatpuluh Lima, ketika organisasi ini dilahirkan dari inspirasi dan angan-angan yang besar.

Demikian pula halnya dengan sebagian besar daripada lembaga-lembaga lainnya. Mereka itu tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis, ataupun berkembangnya dengan cepat kemerdekaan Asia dan Afrika. Adalah sama pentingnya bahwa pembagian kursi dalam Dewan Keamanan dan Badan-Badan serta lembaga-lembaga lainnya harus dirubah.

Dalam hal ini saya tidak berpikir dalam istilah blok-blokan, tetapi saya memikirkan betapa sangat perlunya Piagam dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Badan-Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa semuanya itu mencerminkan situasi yang sebenarnya dari dunia kita sekarang ini.

4. Supaya Sekretariat P.B.B. yang dipimpin Sekjen diretool seperti ditegaskan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karno sebagai berikut :

Untuk memodernisir dan membuat efficien Organisasi kita, barang kali juga Sekretariat dibawah pimpinan Sekretariat Jenderalnya mungkin membutuhkan peninjauan kembali. Dengan mengatakan demikian, saya tidak sama sekali tidak mengeritik atau mencela dengan cara apapun Sekretariat Jenderal yang sekarang yag senantiasa berusaha dalam keadaan-keadaan yang tak dapat diterima lagi melakukan tugasnya dengan baik yang kadang-kadang tampaknya tidak mungkin dilaksanakan.

Jadi bagaimana mereka bisa effisien? Bagaimana anggota-anggota kedua golongan dalam dunia ini yakin golongan-golongan yang merupakan suatu kenyataan dan yang harus diterima bagaimana anggota-anggota kedua golongan itu bisa merasa tenang didalam Organisasi ini dan memiliki kepercayaan penuh yang diperlukan terhadapnya.

Akhirnya Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia- Bung Karno sebagai penyambung lidah rakyat Indonesia menyatakan cita-cita rakyat Indonesia untuk membangun dunia baru sebagai berikut :

Kami tidak berusaha mempertahankan dunia yang kami kenal ; kami berusaha membangun suatu dunia yang baru yang lebih baik ! Kami berusaha membangun suatu dunia yang sehat dan aman. Kami berusaha membangun suatu dunia, dimana setiap orang dapat hidup dalam suasana damai.

Kami berusaha membangun suatu dunia, dimana terdapat keadilan kemakmuran untuk semua orang. Kami berusaha membangun suatu dunia dimana kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya yang penuh. Bangunlah dunia ini kembali ! Bangunlah dunia ini kokoh dan kuat dan sehat ! Bangunlah suatu dunia dimana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.

Bangunlah dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita ummat manusia. Putuskan sekarang hubungan dengan masa lampau karena fajar sedang menyingsing. Putuskan sekarang hubungan dengan masa lampau sehingga kita bisa mempertanggung-jawabkan diri terhadap masa depan.

Baca juga selanjutnya Penemuan revolusi kita (Soekarno)

Post a Comment for "Tentang Retooling P.B.B. Indonesia"