Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dasar/Tujuan dan kewajiban Revolusi kita

Dasar/Tujuan dan kewajiban Revolusi kita 

Memang Saudara-saudara sekalian, didalam jiwa dan budinurani setiap manusia banyak sekali berlaku dorongan-dorongan. Tapi ada suatu dorongan yang selalu memegang rekor dalam kekuatannya. Ia melebihi kekuatan-kekuatan atom sebenarnya.

Yaitu kekuatan untuk menentang dan menumbangkan apa yang manusia-manusia itu rasakan sebagai tidak-keadilan dan sebagai pengekangan. Dan kolonialisme, dengan segala ia punya daya dan alat, baik dengan alat-alat pisik, alat-alat tehnik, maupun alat-alat psychis dan psychologis, pada hakekatnya tidak hanya membawa kehancuran kemerdekaan sesuatu bangsa tapi juga membawa penghisapan atas masyarakat dan perekonomian bangsa yang dikalahkan dan dijajah itu, serta juga menurunkan martabat manusia menurun ''human-dignity''.

Dasar/Tujuan dan kewajiban Revolusi kita

Dan jiwa manusia-manusia inilah yang sebenarnya menjadi pokok dari pokoknya Revolusi; menjadi sumber dari segala sumbernya Revolusi; menjadi awalnya segala awal daripada dorongan Revolusi. Dan jiwa manusia berpusat pada ''Budi Nurani Manusia''; Budi Nurani Manusia dalam bahasa Inggrisnya ''The social Conscience of Man''.

Inilah yang sebenarnya menginginkan keadilan dan kemerdekaan. Malahan lebih daripada sekedar ''menginginkan'' saja. Ia menuntut, dan tuntutan itu bersifat universil artinya dimana-mana manusia itu oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dititahkan untuk mendiami bumi ini, dan dibawah kolong langit manapun ia berada, maka manusia yang ditindas dan dihisap akan bangun dan bangkit.

Demikian juga bangsa kita! Kita bangkit dan berrevolusi karena tindasan dan hisapan kolonialisme dan imperialisme. Ini adalah tuntutan Budi Nurani Manusia. Dan pengeja-wantahannya daripada budi nurani ini atau ''materialization of social conscience of Man'' ini ialah berbentuk : Keadilan sosial, kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa dan lain sebagainya.

Karena itu, pendengar-pendengar sekalian, Manipol dengan tegas mengatakan bahwa : "Dasar dan tujuan Revolusi Indonesia adalah kongruen (sama dan sebangun) dengan Social Conscience of Man itu. Keadilan sosial, kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, dan lain sebagainya itu, adalah pengeja-wantahan daripada Social Conscience of Man itu. Keadilan sosial dan kemerdekaan adalah tuntutan budi-nurani yang universil. Karena itu janganlah ada diantara kita yang mau meng-amendir atau memodulir dasar dan tujuan Revolusi kita ini''.

Bila kita semua sudah mengetahui apakah dasar dan apakah tujuan daripada Revolusi kita itu, maka memang harus diakui bahwa perumusannya itu masih perlu dilebih konkritkan lagi. Itulah sebabnya maka halaman 71 menegaskan bahwa budi-nurani Bangsa Indonesia yang berpuluhan tahun menderita, berjuang dan merintis itu, pada hakekatnya ingin menegakkan tiga segi kerangka tujuan.

Tiga segi kerangka tujuan :

1. Dibidang politik, suatu Negara Kesatuan dan Negara Kebangsaan Republik yang demokratis dari Sabang sampai Merauke,
2. Dibidang sosial, suatu masyarakat yang adil dan makmur yaitu adil dan makmur bendaniyah dan rohaniah, atau dengan lain perkataan masyarakat sosialis Indonesia,
3. Dibidang internasional, persahabatan dan perdamaian dunia, terutama sekali dengan Asia-Afrika untuk membentuk dunia baru bersih dari imperialisme dan kolonialisme.

Demikian tiga segi kerangka tujuan Revolusi kita. Camkan dan sadari benar-benar semua ini. Kita dengan demikian sudah meletakkan Dasarnya Revolusi kita; pula sudah kita tentukan Tujuan dan kewajiban yang bersegi tiga kerangka itu.

Sekarang timbul persoalan : apakah landasannya atau relnya untuk mewujudkan untuk menjalankan untuk merealisasikan Dasar dan Tujuan Revolusi kita itu? Para pendengar sekalian, landasannya ialah tidak lain dan tidak bukan U.U.D. '45.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Dasar/Tujuan dan kewajiban Revolusi kita"