Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepercayaan Agama Pada Jaman Mesir Kuno

Kepercayaan Agama Pada Jaman Mesir Kuno 

Kepercayaan masyarakat Mesir Kuno terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian dipercaya secara turun temurun. Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa yang mempunyai kekuatan supranatural dan menjadi tempat untuk meminta perlindungan, namun dewa-dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik; orang Mesir telah mempercayai dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan suasana negatif. 

Dewa-dewa yang disembah dan dipuja dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang imam. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa. Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan untuk disembah oleh masyarakat Mesir Kuno

Agama Pada Jaman Mesir Kuno

Kepercayaan Agama Pada Jaman Mesir Kuno

Masyarakat umum beribadah memuja patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya bisa melindungi dari marabahaya. Setelah Kerajaan Baru, peran Firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang secara tidak langsung dengan munculnya kebiasaan untuk menyembah langsung kepada Tuhan, tanpa perantara. 

Di sisi lain, para imam mengembangkan sistem ramalan (oracle) untuk mengkomunikasikan langsung keinginan dewa kepada masyarakat. Masyarakat Mesir telah percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Selain badan, manusia juga mempunyai šwt (bayangan), ba (kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama.

Jantung dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Setelah kematian, aspek spiritual akan lepas dari tubuh dan bisa bergerak sesuka hati, namun tetapi mereka membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan patung) sebagai tempat untuk pulang. 

Tujuan yang paling utama mereka yang meninggal ialah menyatukan kembali ka dan ba dan menjadi "arwah yang diberkahi." Untuk mencapai kondisi itu, mereka yang meninggal akan diadili, jantung akan ditimbang dengan "bulu kejujuran." Jika pahalanya cukup, sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Kepercayaan Agama Pada Jaman Mesir Kuno"