Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi latar belakang musik tradisional

Fungsi latar belakang musik tradisional 

Fungsi latar belakang musik tradisional - Ungkapan perasaan manusia yang dikeluarkan dalam bentuk suara manusia disebut musik vokal. Ungkapan melalui alat musik disebut musik instrumental. Dari hal tersebut musik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
  • Musik vokal, ialah musik yang bersumber bunyinya dari suara manusia.
  • Musik instrumen artinya dengan alat musik. Contohnya gitar, kendang, piano, drum, gambang, organ, gong, suling, tamborin, mandolin, cello, bas.
  • Musik campuran vokal dan instrumen. Contohnya menyanyi dengan diiringi gitar, terbang, gamelan, kendang.

Musik berdasarkan jenis atau alirannya dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
  • Musik tradisional atau musik daerah.
  • Musik modern.

Musik tradisional adalah musik yang secara turun-temurun lahir dari budaya daerah. Alat musik yang digunakan dibuat secara sederhana baik dari bahan, teknik maupun nada dan iramanya. Sebagai contoh : terbang, kendang, angklung, kolintang, seruling, calung, rebab, kentongan, gong.

Gamelan alat musik tradisional jawa

1. Fungsi Musik

Fungsi musik secara umum meliputi fungsi individu dan fungsi sosial.

a. Fungsi individu.
Musik sebgai media ekspresi atau ungkapan batin dan rasa manusia. Ungkapan tentang rasa sedih, gembira, kekaguman terhadap alam, ungkapan cinta, dan pemujaan terhadap Tuhannya.

b. Fungsi sosial.
Digunakan untuk kepentingan sosial atau masyarakat. Antara lain fungsinya :

  • Sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat dan untuk memberikan tanda. Contoh : kentongan, lonceng, bedug, bendhe.
  • Diperdengarkan untuk upacara hari-hari besar agama atau keagamaan, upacara kenegaraan, pengantin adat.
  • Untuk mengiringi gerak tarian klasik atau tradisional, contohnya gamelan Jawa, gamelan Bali, gamelan Sumatera, gambus atau orkes Melayu.
  • Sebagai sarana hiburan, misalnya gamelan (Bali, Jawa, Sunda), orkes.
  • Untuk mengiringi upacara adat istiadat daerah dan religius, contohnya gamelan Bali, angklung, gamelan Jawa sekaten, dan terbang jidur.
  • Untuk mengiringi tatasuara pergelaran wayang orang, wayang kulit, wayang golek, ketoprak, dan ludruk (Jawa Timur).
  • Untuk pembelajaran atau pendidikan agar memiliki rasa peka, rasa indah dan halus serta membentuk budi pekerti luhur. Di samping itu, seni musik Nusantara memiliki peranan penting bagi perkembangan dan pelestarian seni budaya nasional. Peranan musik daerah Nusantara, antara lain :
  1. Sebagai kebanggaan seni budaya daerah yang mempunyai karakter dan ciri khas daerah.
  2. Sebagai media ekspresi dan komunikasi sosial budaya bagi masyarakat daerah setempat.
  3. Sebagai dorongan untuk cinta dan bangga terhadap potensi musik tradisi daerah.
  4. Musik daerah merupakan kekayaan budaya nasional.

2. Fungsi Musik Tradisional

Musik tradisi adalah musik yang bersumber dari tradisi budaya daerah secara turun-temurun yang bersifat sederhana. Musik tradisi disebut juga musik daerah. Musik tradisi di setiap daerah mempunyai fungsi yang berbeda, hal ini tergantung dari karakter, adat, dan budaya masyarakat yang mempengaruhi. Namun secara umum fungsi musik tradisi daerah Nusantara ini mempunyai banyak persamaan.

  • Sebagai musik duniawi yang digunakan untuk hiburan dalam acara pesta atau acara gembira, seperti angklung, kolintang, uyon-uyon, dan degung.
  • Sebagai musik sakral atau religi yang bersifat religius (keagamaan), seperti untuk upacara keagamaan, upacara adat, dan upacara perkawinan.
  • Sebagai alat atau media untuk bercerita (dongeng), seperti kentrung dengan alat instrumen terbang dan vokalis yang melantunkan lagu (tembang) berisi cerita babad, wayang, dan cerita rakyat.
  • Sebagai pengiring suatu tarian (gerak tari) tradisional, seperti ari Serampang Dua Belas, Tari Jaipong, Tari Payung, Tari Ngremo, Tari Jawa, Tari Lenso, dan Tari Topeng.

3. Latar Belakang Musik Tradisional

Latar belakang musik tradisional ialah berkaitan (tidak bisa lepas) dengan kehidupan masyarakat. Musik ini dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya masyarakat setempat. Pada umumnya usik tradisi menjadi milik masyarakat bersama. Tidak diketahui siapa pencipta dari musik tradisi, baik yang berupa musik instrumen maupun vokal.

Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya leluhur yang memiliki nilai tinggi (luhur). Karena tingginya nilai-nilai yang dipertahankan atau dilestarikan oleh masyarakat. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam musik tradisional dengan latar belakang sebagai berikut :

a. Seni musik sebagai alat ekspresi untuk mencetuskan isi hati, ide, gagasan manusia. Contoh, ungkapan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa (lagu ''Syukur Tuhan'').

  • Di dalam gamelan Jawa ada beberapa gending yang dapat mengungkapkan rasa duka atau kesedihan, yaitu gending atau lagu megatruh, durmo, dan mijil. Rasa gembira diungkapkan dengan lagu pucung, rasa kasih mesra melankolis diungkapkan melalui lagu sinom parijoto.
  • Gamelan Bali menunjukkan ungkapan ekspresi yang dinamis dalam mengiringi gerak tari.
  • Suara seruling dan gamelan Sunda sebagai ekspresi rasa lembut, syahdu, dan pilu yang menyayat hati akan menimbulkan rasa haru bagi yang mendengarkan.
b. Musik tradisi mengandung nilai seni yang tinggi (artistik) dan nilai indah (estetis). Dalam hal ini musik tradisi dapat menjadi musik seni. Musik seni adalah musik yang diciptakan untuk keindahan musik itu sendiri.

Berikut ini contoh musik tradisi yang menjadi musik seni :

  • Uyon-uyon (gamelan Jawa Tengah) yang memainkan lagu atau gending-gending langen ''Gito Sri Narendro'' dan ''Kutut Manggung''.
  • Musik tradisi Jawa Barat, seperti ''Gending Cianjuran'' yang menonjolkan vokal khas (pesinden) Cianjur dan Celempungnya yang merupakan jenis musik yang mengutamakan vokal (nyanyian) dan gending.

c. Musik tradisi dapat dapat dijadikan sebagai alat bermain bagi anak-anak dan orang dewasa. Musik tradisi yang berisi permainan terdapat pada lagu-lagu dolanan (bermain) yang hampir dimiliki oleh setiap daerah. Lagu-lagu dolanan tersebut tidak hanya digunakan untuk hiburan semata tapi juga merupakan salah satu bentuk puisi tradisional yang mampu menumbuh kembangkan emosi, fantasi, dan imajinasi yang dimiliki nilai-nilai pendidikan.

Contoh lagu tradisional untuk permainan, yaitu : ''Meyong-Meyong'' (Bali), ''Cublak-Cublak Suweng'' (Jawa Tengah), ''Ampar-Ampar Pisang'' (Kalimantan), ''Jula-Juli'' (Surabaya), ''Anak Kambing Saya'' (Nusa Tenggara Timur), ''Ayo Mama'' (Maluku), dan ''Jali-Jali'' (Jakarta).

d. Musik tradisi sangat komunikatif dengan masyarakat sebagai salah satu media komunikasi. Contohnya, antara lain :

  • Musik religius (keagamaan) yang mengandung unsur pemujaan kepada sang pencipta merupakan media komunikasi manusia dengan Tuhannya, seperti musik Dayak, musik Gamelan Sekaten, gamelan Bali, musik Batak, dan Gambus (Riau).
Pukulan kenthongan di pedesaan sebagai alat komunikasi, Tong-tek untuk siskamling dan membangunkan sahur pada bulan puasa dengan nada dan irama yang indah merupakan alat komunikasi yang menarik. Pukulan beduk di masjid serta musik lesung (alat penumbuk padi) memiliki pola ritmik sebagai sarana memanggil umat.

e. Musik tradisi (daerah) mengandung nilai-nilai budi pekerti yang luhur, karena di dalamnya terdapat ajaran sikap perilaku yang baik, berisi ajaran agama, ada pesan etika dan estetika, berisi cerita tentang keteladanan, bersifat penuh dengan kesederhanaan (alat instrumen, lagu-lagunya, lirik nada, dan iramanya), mengagumi, dan rasa cinta kepada alam sekitar daerah tempat tinggalnya (cinta tanah air). Hal ini dapat kita lihat pada isi lagu-lagu daerah seluruh Nusantara, sebagai contoh :
  • Lagu ''Timang-Timang Anakku Sayang'' (Sumatera Timur). Lagu ini mengungkapkan cinta kasih sayang seorang ayah kepada anaknya sebagai buah hati, mendoakan pada Tuhan supaya sang anak kelak menjadi orang yang berguna.
  • Lagu ''Kampung Nun Jauh di Mato''(Sumatera Barat). Lagu ini menceritakan kerinduan seorang perantau yang jauh dari kampung halaman dan keluarga yang dicintai. Ini berarti ada ikatan batin manusia dengan tanah air tumpah darah dari daerahnya.
  • Lagu (tembang ''Ilir-Ilir'' dari Jawa). Lagu ini merupakan gagasan Sunan Kali Jaga, salah satu dari wali sanga. Lagu ini berupa ajaran agama bagi generasi muda, berisi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan. Ajaran agar selagi masih muda (ibarat pengantin baru masih luas jangkauan, masih kuat) mencari ilmu dunia akhirat, membersihkan diri dari dosa, untuk bekal kembali menghadap Tuhan kelak. Ajaran untuk menjalani hidup dengan senang (bersorak).
  • Lagu dolanan ''Enthik-Enthik'' (Jawa). Lagu ini berisi pendidikan budi pekerti bagi anak-anak. Lagu yang bercerita tentang falsafah hidup manusia bersaudara agar rukun tidak iri dan dengki pada sesama saudara yang mempunyai kelebihan (tinggi) yang digambarkan dengan lima jari tangan manusia.

Post a Comment for "Fungsi latar belakang musik tradisional"