Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses pembentukan PBB dan Organisasi Internasional sejak PD II.

Proses pembentukan PBB dan Organisasi Internasional sejak PD II. 

PBB saat ini telah menduduki posisi penting dalam percaturan politik antarnegara. Melalui badan-badan khusus yang berada di bawah naungannya, PBB tidak hanya bergerak dalam upaya menciptakan perdamaian, akan tetapi juga bidang-bidang lain, seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. 

Perang Dunia II yang mendatangkan akibat buruk di berbagai bidang. Hal ini kembali menimbulkan kesadaran akan perlunya dipelihara perdamaian dunia. Kegagalan LBB dalam menjaga perdamaian dunia menjadi pengalaman yang berharga dalam membentuk kembali badan perdamaian dunia.

Proses pembentukan PBB dan Organisasi Internasional sejak PD II.

Pada tanggal 14 Agustus 1941 Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, di geladak Kapal Augusta di Teluk New Founland (Laut Atlantik). Pertemuan antara dua tokoh Sekutu tersebut menghasilkan suatu piagam yang disebut Piagam Atlantik (Atlantic Charter).

Pokok-pokok pikiran dalam Piagam Atlantik adalah sebagai berikut :

1. Larangan menganeksasi suatu wilayah. Aneksasi suatu wilayah hanya akan menimbulkan tindakan balas dendam.
2. Untuk menciptakan dunia yang lebih baik, maka diperlukan kebebasan menentukan nasib sendiri, bebas dari ketakutan dan kemiskinan, kebebasan dalam pelayaran, kebebasan dalam perdagangan, dan sebagainya.
3. Pertikaian internasional hendaknya diselesaikan dengan jalan diplomasi dan bukannya dengan jalan perang.
4. Perlunya suatu sistem keamanan dunia dengan mengadakan pembatasan persenjataan.

Penandatanganan Piagam Atlantik merupakan awal menuju ke arah cita-cita terwujudnya perdamaian. Akan tetapi masih banyak negara yang belum menyetujui isi Piagam Atlantik, termasuk Uni Soviet. Oleh karena itu perlu diadakan pertemuan yang kemudian dilakukan yaitu Konferensi Washington (1 Januari 1942), Konferensi Moskow (30 Oktober 1943), Konferensi Dumbarton Oaks (21 September 7 Oktober 1944), Konferensi Yalta (4 11 Februari 1945), dan Konferensi San Fransisco (25 April 26 Juni 1945).

Konferensi Dumberton Oaks (21 September sampai dengan 7 Oktober 1944) mempunyai arti penting. Konferensi yang dihadiri oleh empat negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan Cina ini menghasilkan sebuah usul yang terkenal dengan nama Dumbarton Oaks Proposals.

Dalam Proposal tersebut dinyatakan bahwa organisasi internasional yang akan dibentuk diberi nama United Nations. Konferensi San Fransisco (25 April-26 Juni 1945) merupakan realisasi dari kesepakatan dalam Konferensi Yalta.

Dalam Konferensi ini dibicarakan usulan yang dihasilkan dalam Konferensi Dumbarton Oaks. Setelah melalui debat panjang selama dua bulan, Piagam PBB akhirnya berhasil dirumuskan. Piagam ini merupakan usulan Konferensi Dumbarton Oaks dan hasil Konferensi Yalta yang telah mengalami perubahan. Piagam PBB disetujui oleh 50 negara peserta Konferensi dan ditandatangani pada tanggal 26 Juni 1945.

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b. Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa berdasarkan rasa saling hormat menghormati.
c. Bekerja sama secara internasional untuk memecahkan masalah ekonomi, sosial, pendidikan, serta memperjuangkan hak azasi manusia.
d. Menjadi pusat kegiatan bangsa-bangsa di dunia untuk mewujudkan tujuan seperti tersebut di atas.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Proses pembentukan PBB dan Organisasi Internasional sejak PD II."