Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Organisasi wanita dan Tri Koro Dharmo

Organisasi wanita dan Tri Koro Dharmo 

Dari peranan para pemuda pada awal abad XX dengan Budi Utomo sebagai hasilnya sebenarnya pada awalnya adalah organisasi yang terkoordinir oleh para pemuda khususnya dari STOVIA. Tetapi dalam perkembangannya Budi Utomo lebih banyak diikuti oleh kaum tua seperti organisasi lainnya pada umumnya tidak lagi semata-mata organisasi para pemuda.

Oleh karena itu rupanya para pemuda betul-betul menginginkan suatu organisasi yang berupa organisasi pemuda. Maka pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta Dr. R. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman dan Sunardi bermufakat untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari anak-anak sekolah menengah di Jawa dan Madura.

Gambar Organisasi TRI KORO DHARMO


Perkumpulan ini diberi nama TRI KORO DHARMO, sebenarnya adalah perkumpulan pemuda pertama di Indonesia. Dalam perkembangannya Tri Koro Dharmo membuka cabang di Surabaya. Dalam rangka perjuangan mereka diterbitkan juga majalah yang juga namanya Tri Koro Dharmo.

Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan yang mulia (sakti, budhi, bakti) bertujuan mencapai persatuan dan kesatuan. Keanggotaannya terbatas pada para pemuda Jawa, Madura dan Lombok. Perkumpulan pemuda ini sebenarnya bersifat kedaerahan karena lebih banyak menonjolkan aspek-aspek dari suatu daerah tertentu.

Dalam perkembangannya karena Tri Koro Dharmo sebenarnya lebih menonjol aspek Jawa, maka dalam kongresnya di Solo tanggal 12 Juni 1918 diubah menjadi Jong Java. Selanjutnya banyak muncul perkumpulan kedaerahan seperti Pasundan, Jong Sumateraen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia/Jong Indonesia, Jong Islamieten Bond, Kepanduan dan sebagainya.

Di samping gerakan pemuda di atas, kaum wanita sebenarnya tidak mau ketinggalan. Hal ini terbukti adanya gerakan-gerakan kewanitaan seperti Puteri Indonesia, Aisijah (bagian wanita Muhammadiyah), Wanita Sarekat Ambon, organisasi wanita Taman Siswa.

Dalam perkembangannya perkumpulan-perkumpulan wanita diatas melaksanakan kongres yang dikenal dengan ''Kongres Perempuan Indonesia'' yang diadakan tanggal 22-25 Desember 1928.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Organisasi wanita dan Tri Koro Dharmo"