Peradaban Masa Dinasti Mamluk Membuka Hubungan Dagang
Peradaban Masa Dinasti Mamluk Membuka Hubungan Dagang
Dalam bidang ekonomi, Dinasti Mamluk membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia melalui perluasan jalur perdagangan yang dirilis oleh Dinasti Fatimiah di Mesir sebelumnya. Jatuhnya Baghdad membuat Kairo sebagai jalur perdagangan antara Asia dan Eropa, menjadi lebih penting karena Kairo menghubungkan jalur perdagangan Laut Merah dan Laut Tengah dengan Eropa.
Di samping itu, hasil pertanian juga meningkat. Keberhasilan dalam bidang ekonomi ini didukung oleh pembangunan jaringan transportasi dan komunikasi antarkota baik laut maupun darat. Ketangguhan angkatan laut Mamluk sangat membantu pengembangan perekonomiannya“). Dalam bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongol.
Oleh karena itu, ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran, astronomi, matematika, dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibn Khalikan, Ibn Taghribardi, dan Ibn Khaldun.
Di bidang astronomi, dikenal nama Nashir Al-Din Al-Tusi, di bidang matematika, Abu Al-Faraj, Al-Ibry, di bidang kedokteran, Abu Al-Hasan Al-Nafis, penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abd Al-Mun'im Al-Dimyati, seorang dokler hewan, dan Al-Razi, perintis psikoterapi.
Dalam bidang opthalmologi dikenal dengan nama Salah Al-Din Ibn Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan tersohor nama Ibn Taimiyah, seorang pemikir reformis dalam Islam Al»Suyuthi yang menguasai banyak ilmu keagamaan, Ibn Hajar Al-Asqalani dalam ilmu hadis, dan lain-lain. Di bidang arsitektur, banyak arsitek dikirim ke Mesir untuk membangun sekolah, masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, vila, kubah, dan menara masjid.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :